.webp)
Rahmat Fadilah Pohan terpilih menjadi Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa. Usai terpilih, Rahmat menargetkan peningkatan digitalisasi bank Sumut.
"Tentunya target kami, tingkat digitalisasi Bank Sumut dalam dua tahun ini yang sudah cukup bagus dengan tingkat kesehatan Bank di posisi dua, pada tahun 2022 ini akan menjadi lebih bagus. Kami juga akan bisa bersaing dengan bank-bank yang sudah digitalisasi lebih advanced dari kami, dan kami tentunya akan kejar ketinggalan itu," kata Rahmat di Medan, Jumat (10/9/2021).
Rahmat terpilih menggantikan Muhammad Budi Utomo yang meninggal dunia pada April 2021 yang lalu. RUPS luar biasa yang menghasilkan keputusan Rahmat menjadi Dirut ini turut dihadiri Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekhshah (Ijeck) dan sejumlah pemegang saham lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat kemudian menjelaskan terkait penawaran 30 persen saham Bank Sumut ke masyarakat, Rahmat mengatakan jumlahnya itu ada sebanyak 5 miliar lembar saham. Dengan rencana tersebut, Bank Sumut diharapkan dapat memperoleh dana minimal Rp 1 triliun dari Bursa Efek Indonesia.
"Tentunya ini untuk memperkuat struktur modal, ekspansi bisnis dan infrastruktur serta investasi IT dalam rangka proses digitalisasi," ujarnya.
Wagub Ijeck yang hadir dalam rapat berharap agar ke depan Bank Sumut dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini, kata Ijeck, karena pemegang saham Bank Sumut adalah pemerintah daerah.
"Karena seluruh pemegang saham adalah Pemda dan keuntungan juga akan kembali ke daerah, maka akan meningkatkan PAD kami di daerah," tutur Ijeck.
Ijeck kemudian meminta kepada Rahmat Pohan agar dapat membuat tim work yang solid. Rahmat juga diminta meningktkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Sumut agar menjadi bank profesional yang dipercayai masyarakat.
"Jadi Bank Sumut tidak hanya mengejar nasabah dari ASN saja, tetapi juga nasabah umum lainnya," ujarnya.
