BKSDA Bali Sebut Fenomena Burung Berjatuhan Juga Pernah Ada di Sukabumi

BKSDA Bali Sebut Fenomena Burung Berjatuhan Juga Pernah Ada di Sukabumi

Sui Suadnyana - detikNews
Jumat, 10 Sep 2021 15:53 WIB
Video burung-burung dalam keadaan basah berjatuhan di tanah viral di medsos. Video yang dibagikan sejumlah itu disebut terjadi di Bali. (Facebook Dek Eko)
Video burung-burung dalam keadaan basah berjatuhan di tanah viral di medsos. Video yang dibagikan sejumlah itu disebut terjadi di Bali. (Facebook Dek Eko)

Kemungkinan kedua, burung tersebut tertular penyakit tertentu, mengingat burung pipit hidupnya berkoloni dalam jumlah besar, maka penularannya akan cepat.

Jika ada penyakit menular, kematian bisa juga terjadi dalam jumlah besar. Bisa juga akibat virus atau penyebab yang lain yang harus dibuktikan dengan analisa bangkai dan analisa kotoran burung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Sulistyo juga menduga bisa saja burung tersebut mati akibat ada perubahan iklim drastis. Kematian akibat perubahan iklim yang drastis ini juga bisa terjadi pada ikan.

"Contoh yang gampang kita lihat adalah matinya ikan koi di kolam terbuka saat hujan pertama kali turun, atau matinya ribuan ikan dalam keramba akibat adanya upwheeling endapan bahan kimia atau cuaca panas dan kemudian tiba-tiba turun hujan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Jika misalnya cuaca di Bali sedang panas, namun pada saat burung-burung beristirahat malam tiba-tiba hujan lebat turun, suhu dan kelembapan udara berubah drastis, burung kaget, stres, dan kemudian mati massal.

"Ingat tingkat stres pada satwa sangat potensial menjadi penyebab mortalitas massal," jelas Sulistyo.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan burung-burung berjatuhan di tanah dalam keadaan basah viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Video itu direkam oleh Kadek Sutika sekitar pukul 08.00 Wita. Setelah merekam video tersebut, dia langsung mengunggah ke Facebook dan langsung viral beberapa menit kemudian.

"Iya awalnya saya rekam dulu itu, habis itu langsung unggah di FB. Kira-kira jam 8 lebih dikit (sudah viral). Enggak sampai setengah 9, kira kira jam 8 lewat seperempat rasanya sudah viral," kata Sutika saat dihubungi detikcom, Kamis (9/9) malam.


(zap/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads