Ustadz Khalid Basalamah hari ini melakukan deklarasi Asosiasi Mutiara Haji, yang merupakan kumpulan biro travel haji dan umroh. Adanya asosiasi ini diharapkan bisa membimbing jamaah sesuai dengan syariat Islam.
Menurut Ustad Khalid Basalamah, baik ibadah umroh maupun haji sejatinya mulai dari awal pelaksanaan hingga akhir kegiatan, harus dikerjakan sesuai dengan panduan syariat Islam. Tentunya hal ini juga untuk mencapai target ibadah bagi para jamaahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asosiasi Mutiara Haji atau kependekan dari Majelis Utama Travel Indonesia Arahan Haji dan Umroh diharapkan dapat memberi arahan yang sesuai dengan syariat Islam bagi para jamaah haji maupun umroh.
![]() |
"Kami berharap Mutiara Haji bisa menjadi wadah yang profesional. Untuk memberi arahan yang tepat. Agar tiap travel bisa menyesuaikan dengan panduan Islam dan para jamaah haji mencapai target ibadahnya," ungkap Ustadz Khalid deklarasi Asosiasi Mutiara Haji yang diselenggarakan di Ajwad Resto, Jakarta Timur, pada Kamis (9/9/2021).
Selain memberi bimbingan, menurut penuturan Ustadz Khalid, asosiasi ini bisa dijadikan sebagai wadah konsultasi bagi para pemilik travel haji dan umroh. Bahkan pihaknya bersedia untuk memberikan bantuan khusus bagi para travel dengan membuat standardisasi hingga tingkat manasik.
"Ada bantuan khusus untuk para travel buat standarisasi sampai tingkat manasiknya," ujar dia.
Sebagai informasi, asosiasi Mutiara Haji ini terbentuk pada 8 April 2021 berdasarkan hasil pembicaraan para asatidz saat membahas sejumlah masalah yang ditemui para pemilik travel haji dan umroh.
Asosasi tersebut baru diresmikan pada hari ini (9/9/2021) dengan Ustadz Khalid Basalamah yang ditunjuk sebagai ketua umum asosiasi. Beberapa nama ustadz muncul sebagai nama pengurus di antaranya, Ustadz Erik Mulyana, Ustadz Lutfhi Abdul Jabbar, hingga Sofyan Chalid Ruray.
(rah/erd)