Proses penangkapan komika Coki Pardede terkait kasus sabu oleh Polres Metro Tangerang Kota, dikritik sejumlah pihak. Penangkapan Coki Pardede yang divideokan tersebar viral di media sosial.
Tidak hanya itu, konferensi pers terkait kasus Coki Pardede di Polres Metro Tangerang Kota, beberapa hari yang lalu juga dikritik. Polisi dinilai berlebihan dalam mengerahkan anggota polisi bersenjata laras panjang dalam proses konferensi pers itu.
Menyikapi hal itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengumpulkan Polres jajaran dalam virtual meeting. Dalam rapat virtual itu Fadil menyampaikan 2 arahan penting kepada jajarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jalan Rehabilitasi Coki Pardede |
Berikut 2 poin penting arahan Irjen Fadil Imran terkait kasus Coki Pardede:
Dilarang Bawa Senpi Laras Panjang saat Jumpa Pers
Fadil Imran menyoroti perlakuan Polres Metro Tangerang Kota yang menggelar jumpa pers kasus Coki Pardede dengan mengerahkan personel bersenjata api laras panjang.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini meminta jajaran tidak berlebihan saat melakukan konferensi pers kasus pengguna narkoba. Kecuali kasus-kasus tertentu yang perlu pengamanan ekstra.
"Kalau bukan bandar (narkoba), bukan teroris, tidak perlu pakai laras panjang. Enggak usah lagi gagah-gagahan," kata Fadil Imran dalam video di akun Instagram @kapoldametrojaya, seperti dilihat detikcom, Rabu (8/9/2021).
Penggunaan senjata api larang panjang saat jumpa pers kasus biasa dianggap tidak diperlukan.
"Acara-acara yang mempertontonkan kekerasan yang bisa ditiru, tidak usah pakai laras panjang, tidak manusiawi itu, ndak usah," tuturnya.
Baca di halaman selanjutnya: arahan khusus soal video penangkapan Coki Pardede
Simak video 'Pengacara Bantah Coki Pardede Pakai Sabu Lewat Anal':
Video Penangkapan Coki Pardede Tak Etis
Dalam virtual meeting itu, Irjen Fadil juga menyoroti masalah video penangkapan Coki Pardede yang beredar viral di media sosial. Fadil menilai video tersebut tidak sepatutnya dipertontonkan ke publik, apalagi ada ucapan-ucapan anggota yang dinilai merendahkan harkat dan martabat Coki Pardede.
"Video penangkapan itu tidak elok dipandang publik, apalagi dengan narasi-narasi, kalimat-kalimat yang merendahkan harkat dan martabat manusia," paparnya.
Personel diminta menghormati hak azasi individu, meskipun status Coki Pardede sebagai tersangka
"Siapapun dia, tetap memiliki hak sebagai individu yang wajib kita hormati dan kita hargai," katanya.
Momen Penangkapan Coki Pardede
Video momen penangkapan Coki Pardede ini viral di media sosial. Dalam rekaman video terlihat sejumlah polisi menggeledah kamar Coki Pardede
"Mana barangnya?," ujar seorang anggota polisi.
Coki Pardede terlihat gelisah. Ia pun mengaku kaget sampai meminum air.
"Iya Bang sabar Bang, mohon maaf....Ya aku kaget Bang, aku minum dulu lah Bang," ujarnya.
"Mau bantu nggak lae?," tanya polisi.
"Akan aku bantu juga," jawab Coki Pardede.
"Kau nonton-nonton bokep cowok pula," ujar anggota tersebut.
"Iya kan sorinya aku lae, aku kaget lae...," jawab Coki lagi.
Seperti diketahui, Coki Pardede ditangkap di rumahnya di kawasan Tangerang, Banten, pada Rabu (1/9) lalu. Coki Pardede ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabut.
Coki Pardede kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Namun kemudian Coki Pardede direhabilitasi atas penyalahgunaan narkoba itu.