Cerita pilu datang dari pinggir Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Jika belajar tatap muka dimulai, sejumlah murid di SMKN 6 Tangsel terpaksa harus numpang untuk belajar lantaran tak memiliki ruangan kelas yang memadai.
SMKN 6 Tangsel terletak di Jl Griya Asri, di Kecamatan Serpong Utara. Posisinya berhimpitan di sudut area milik SDN Jelupang 02.
detikcom pada Selasa (7/9/2021) memantau suasana di lokasi. Tampak hanya ada lorong sepi dengan sejumlah perabotan kelas, seperti kursi dan lemari kayu 'mejeng' di lorong tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana terasa begitu sunyi. Aktivitas belajar-mengajar tampak belum dimulai meski Tangsel sudah diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (6/9). PTM di SMKN 6 Tangsel ini baru akan digelar Senin (13/9) depan.
Terlihat hanya ada sejumlah guru dan karyawan sekolah tengah sibuk di dalam sebuah ruangan sambil mengobrol. Ruangan kelas tampak terkunci. Di dalamnya berisi kursi dan meja yang sudah ditutupi debu.
Lantainya pun juga tampak kotor dengan jejak sepatu. Jendela-jendela kelas terlihat berwarna abu-abu diselimuti debu.
Bangunan tersebut hanya memiliki luas 1.000 meter persegi. Tampak hanya ada sebuah bangunan memanjang dengan dua lantai dihiasi sedikit taman di depannya.
Ada 8 ruang kelas di area SMKN 6 Tangsel. Padahal total muridnya ada 700 orang. Biasanya saat proses belajar-mengajar, siswa terpaksa menumpang di SMP.
"Kurang-lebih ada 716 murid di sini," ujar Wakepsek Bidang Kurikulum SMKN 6 Tangsel, Yurry Matufira, saat ditemui di lokasi, Selasa (7/9/2021).
Yurry bercerita, SMKN 6 Tangsel berdiri sejak 2016. Namun murid-muridnya terpaksa harus menumpang dengan membayar sewa di SMP Al-Hasaniyah yang berada tak jauh dari SMKN Tangsel.
"Dari 2016 di sini. Kalau tatap muka biasa kita minjam ke ruang SMP Al-Hasaniyah. Sewa," ujar Yurry.
"Kita ngajuin ke Pemprov (Banten) buat sewa gedung, kalau tatap muka kita sewa buat tatap muka. Ya dia bayarin (Pemprov) buat sewa gedung," imbuhnya.
Lima tahun berlalu, Yurry beserta pihak sekolah setiap tahunnya selalu mengirim pengajuan untuk pengadaan gedung baru ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Namun hingga saat ini usulan itu belum membuahkan hasil.
Lihat juga video 'Sekolah Tatap Muka Dimulai, Tapi Akses Jalan ke SD Ini Terhalang Benteng':
Yurrsy tak putus asa, selama masa pandemi pengajuan itu tak berhenti. Lagi-lagi belum ada hasil yang dirinya terima dari Pemrpov Banten.
"Bayangin aja setiap tahun kita anggarkan karena kita usulin. Kita kan hanya bisa mengusulkan. Sejak 2016 kita mulai usulkan. Mungkin rejekinya karena sampai sekarang belum dikasih," terang Yurry.
Padahal pihak Pemprov Banten setiap tahunnya selalu berkunjung ke SMKN 6 Tangsel. Tak ada keterangan jelas yang dirinya peroleh dari pihak Pemprov Banten terkait belum terealisasinya pengajuan tersebut.
"Mungkin ada prioritas lain dari Pemprov Banten," ucap Yurry.
Kini Yurry bersama pihak sekolah dan murid-murid di SMKN 6 Tangsel hanya bisa berdoa agar harapan untuk mendapatkan gedung kelas baru dapat terwujud.
"Harapan untuk saat ya gedung kita hanya bisa berdoa. Ya itu prioritas. Anak-anak juga kita ajak berdoa siswa-siswa kita biar kita cepat punya gedung. Tiap hari Jumat kita ada siraman religi, semoga cepat-cepat punya gedung," jelasnya.