Warga negara (WN) Afghanistan pencari suaka yang sempat ditertibkan kini kembali ke Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka kembali mendirikan tenda di trotoar jalan.
Pantauan detikcom, pukul 08.00 WIB, Selasa (7/9/2021), terlihat ada enam tenda yang sudah berdiri di trotoar. Tenda ini didirikan sejak kemarin, tak lama setelah para pencari suaka itu dibawa ke pengungsian.
Setidaknya ada 15 WN Afghanistan yang kembali mengungsi di kawasan Kebon Sirih, di mana beberapa di antaranya merupakan anak-anak. Namun tak semuanya menggunakan tenda. Ada juga pencari suaka yang tidur di depan kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dengan beralaskan karpet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah satu pencari suaka, Mehran (24), mengaku tak gentar meski kerap diusir dari kawasan Kebon Sirih. Dia mengatakan akan terus melakukan protes hingga bisa diungsikan ke 'negara ketiga'.
Sebagai informasi, 'negara ketiga' yang dimaksud ialah penerima pencari suaka yang meratifikasi Konvensi PBB mengenai Status Pengungsi Tahun 1951 dan Protokol mengenai Status Pengungsi 31 Januari 1967. Indonesia bukan termasuk negara yang meratifikasi konvensi dan protokol itu dan hanya menampung sementara para pencari suaka. Namun, 'sementara' tidaklah singkat. Mereka bisa begitu lama menunggu untuk diberangkatkan ke negara tujuan.
"Iya kami terus lanjutkan protes karena kami tidak bisa terus menunggu UNHCR saja, kami harus menunggu sampai kapan?" ujarnya.
Mehran pun menyatakan akan kembali mendirikan tenda di kawasan Kebon Sirih bersama rekan-rekannya.
"Nanti kami akan cari tenda lagi. Kalau tenda sudah ada semua nanti kami akan pindah ke depan jalan raya sana. Kami tidak mau di belakang sini lagi," kata Mehran.
Tenda Ditertibkan
Pada Senin (6/9) kemarin, Satpol PP dan aparat kepolisian sudah menertibkan tenda-tenda pengungsi WN Afghanistan yang berdiri di trotoar Kebon Sirih. Namun, setelah ditertibkan, para pencari suaka itu justru menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Setneg, Jakarta Pusat.
Mereka memegang spanduk bertuliskan tuntutan soal hak mereka sebagai pengungsi. Mereka mempertanyakan kejelasan nasib mereka di Indonesia agar bisa dipindahkan ke permukiman permanen di negara ketiga sebagai pengungsi.
Dibawa ke Pengungsian
Polisi pun langsung membubarkan demo tersebut. Para WN Afghanistan itu kemudian diangkut ke tempat pengungsian di Kalideres, Jakarta Barat.
"Itu sebetulnya di Setneg ya, di Jalan Veteran, kalau Istana itu di depan. (Demonstran) dibawa ke tempat pencari suaka di Kalideres," ujar Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur Muhammad saat dihubungi detikcom, Senin (6/9).
(mae/haf)