Heboh Data Bocor, Mal di Bali Tunda Uji Coba Aplikasi PeduliLindungi

Heboh Data Bocor, Mal di Bali Tunda Uji Coba Aplikasi PeduliLindungi

Sui Suadnyana - detikNews
Sabtu, 04 Sep 2021 21:51 WIB
Mal di Tangerang kembali bergeliat usai kawasan itu kini berstasus PPKM Level 3. Mal pun kembali jadi tujuan warga untuk isi waktu libur di akhir pekan.
Ilustrasi (Andhika Prasetia/detikcom)
Badung -

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bali menunda pelaksanaan uji coba aplikasi PeduliLindungi di berbagai mal di Pulau Dewata. Penundaan dilakukan karena ramai soal kebocoran data.

"Itu kan karena masih dalam penyelidikan. Jadi daripada nanti ditanya macam-macam, takutnya itu data programnya belum siap lebih baik kita akhirnya take out dulu," kata Ketua APPBI Bali Gita Sinarwulan kepada wartawan, Sabtu (4/9/2021).

Gita menegaskan sebenarnya pihaknya sudah siap untuk melakukan uji coba aplikasi PeduliLindungi dari beberapa hari yang lalu. Pihaknya tidak menduga bahwa data aplikasi tersebut dapat bocor ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya (kebocoran data ini) di luar dugaan kami ya. Harusnya itu data confidential dan tidak dan tidak bocor. Cuma kan mungkin ada saja orang-orang yang mau membikin onar kali ya supaya merusak semua yang ditata rapi oleh pemerintah," kata dia.

General Manager (GM) Beachwalk Shopping Center itu berharap kebocoran data aplikasi PeduliLindungi dapat segera beres. Baginya, aplikasi tersebut sangat memudahkan pihaknya untuk melakukan skrining.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya aplikasi PeduliLindungi sangat memudahkan kami untuk menskrining atau siapa pun yang masuk sudah vaksinasi dalam kondisi sehat. Karena kan ada indikator warnanya kan, hijau, kuning, merah, dan satu lagi hitam," jelasnya.

Karena adanya kebocoran data tersebut, kini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah. Namun, yang pasti, dirinya berharap agar mal di Bali dapat segera dibuka sehingga roda perekonomian bisa berjalan.

"Ya kita tunggulah arahannya pemerintah, apa pun arahan dari pemerintah kami siap untuk mendukung," tuturnya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin buka suara mengenai bocornya NIK Presiden Jokowi yang tertera pada sertifikat vaksinasi. Budi menegaskan saat ini Kemenkes sudah membenahi kebocoran itu dan menutup sementara data Jokowi dan beberapa pejabat lain.

"Jadi memang yang pertama kami sampaikan, bahwa tadi malam kami terinfo mengenai masalah ini. Sekarang sudah dirapikan, sehingga data para pejabat itu ditutup," ujar Budi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/9).

Diketahui, NIK Jokowi tersebar setelah sertifikat vaksinasinya yang ada di PeduliLindungi tersebar di media sosial. Dilihat detikcom, sertifikat vaksinasi itu memuat nama Jokowi beserta NIK. Selain itu, ada tanggal lahir Jokowi dan barcode.

Budi Gunadi pun mengingatkan fungsi dan kegunaan aplikasi PeduliLindungi. Dia meminta masyarakat tidak menyalahgunakan fungsi PeduliLindungi.

"Aplikasi itu, aplikasi PeduliLindungi kan digunakan untuk mengecek apakah kita sudah divaksinasi atau sudah dites lab. Yang bisa mengakses adalah semua aplikasi-aplikasi yang ada di setiap aktivitas, misalnya check-in di airport, mau check-in ke mal atau mau masuk ke industri, kantor," jelas Budi.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads