Dokter di Enrekang yang Tak Percaya COVID-19 Buka Suara

Dokter di Enrekang yang Tak Percaya COVID-19 Buka Suara

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Sabtu, 04 Sep 2021 12:13 WIB
Pernyataan dokter di RSUD Enrekang, Sulsel Adiany Adil bahwa COVID-19 bukan diagnosa dan pasien COVID-19 tidak pernah ada. (dok. Istimewa)
Pernyataan dokter di RSUD Enrekang, Sulsel Adiany Adil bahwa COVID-19 bukan diagnosis dan pasien COVID-19 tidak pernah ada. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Dokter di RSUD Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Dokter Adiany Adil, menyatakan tak percaya COVID-19 lewat pernyataannya yang kemudian viral di media sosial. Adiany akhirnya bersuara dan menyebut COVID-19 tidak dalam istilah medis.

"Iya, memang itu saya suarakan dan itu sudah lama saya suarakan. Jadi postingan saya yang senada dengan pernyataan itu dari Maret 2019 itu," kata Dokter Adiany Adil saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (4/9/2021).

Penolakannya terhadap COVID-19 disebut telah dilakukannya sejak 2 tahun lalu. Namun baru tahun ini dia membuatnya dalam bentuk pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi postingan kemarin (sebelumnya) tidak dalam bentuk pernyataan, tetapi bisa dalam screenshot, atau apa banyaklah variasinya kemarin itu," ucapnya.

Adiany menyebut alasan dirinya membuat pernyataan yang kemudian viral adalah adanya permintaan dari pihak sekolah anaknya yang duduk di SMP yang meminta sebuah pernyataan kepada dirinya. Permintaan ini diajukan setelah belajar tatap muka langsung digantikan dengan sistem belajar daring.

ADVERTISEMENT

"Karena memang kan di grup sekolah saya suarakan juga itu. Maret 2019 sejak diviralkannya COVID-19 ini," ujar dia.

Adiany bahkan menilai COVID-19 tidak bisa dijadikan nama penyakit. Dia menyebut penyakit itu berjenis ISPA yang disebabkan oleh virus.

"Jadi sepengetahuan saya, diagnosis yang ada jenis penyakit yang ada itu ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) yang disebabkan oleh mikroorganisme bernama virus. Itu nama penyakit dalam teori dan praktik kedokteran yang diterapkan selama ini. Itu kan kita kenal ada disebabkan virus dan bakteri," terangnya.

"Artinya, apa yang ada di dalam dunia medis itu adalah ISPA, bukan COVID-19. Kalau COVID-19 kita tidak kenal dalam istilah medis. Tidak ada itu," imbuhnya.

Menurutnya, jika penyakit ISPA ini diganti dengan nama COVID-19, dia meminta dunia kedokteran untuk menggantinya, sehingga dia bisa mengetahuinya.

Sebelumnya, Dokter Adiany Adil membuat pernyataan bahwa COVID-19 bukan diagnosis dan pasien COVID-19 tidak pernah ada. Pernyataan Adiany itu viral di media sosial dan membuatnya dipanggil polisi.

Pernyataan itu dituliskan dalam sebuah surat pernyataan yang ditandatangani Adiany pada 25 Agustus 2021. Adiany juga menyertakan nomor teleponnya di surat itu. Berikut ini pernyataan Adiany:

Yang bertanda tangan di bawah ini, atas nama dr. Adiany Adil sebagai salah satu pihak yang berwenang dan berkompeten membuat pernyataan akan COVID-19.

Bahwa berdasarkan disiplin ilmu saya yaitu berkenaan dengan profesi dokter, sosok ahli dalam hal penegakan diagnosis, maka saya dengan tegas dan jelas tetapkan bahwa sejak dahulu hingga detik ini para dokter termasuk saya tidak pernah tegakkan diagnosis COVID-19. Bahwa dalam teori dan praktek kedokteran, TIDAK PERNAH ADA DIAGNOSIS COVID-19/CORONA VIRUS DISEASE-19. Dan olehnya itu, pasien COVID-19 itu tidak pernah ada.

Demikianlah surat pernyataan yang saya buat untuk dipergunakan demi kemaslahatan umat manusia.

Simak juga 'Berkaca Kasus dr Lois, IDI Ingatkan Kode Etik Dokter':

[Gambas:Video 20detik]



(fiq/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads