Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menjadi korban pelecehan seksual dan perundungan sesama pegawai pria KPI absen dari jadwal pertemuan di Komnas HAM. Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan pihaknya akan menjadwalkan pertemuan ulang dengan korban.
"Pendamping korban meminta agar pertemuan dijadwalkan ulang. Hal ini guna menjaga kondisi kesehatan korban yang membutuhkan waktu untuk beristirahat," ujar Beka kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).
Beka menghormati hal tersebut dan akan menjadwalkan ulang pertemuan untuk pengaduan yang hendak dilakukan oleh korban. Beka mengatakan Komnas HAM ingin membuat korban merasa aman saat membuat pengaduan ke Komnas HAM.
"Kasus ini termasuk dalam tipologi yang memerlukan penanganan khusus, tentunya Komnas HAM RI berkomitmen menjunjung tinggi dan berupaya melindungi hak korban," kata Beka.
Pria korban pelecehan seksual dan perundungan sesama pegawai pria di KPI itu awalnya hendak hadir ke Komnas HAM hari ini. Korban ingin datang untuk membuat pengaduan resmi.
Beka mengatakan pihaknya telah memberi opsi lain kepada korban jika merasa belum siap datang ke Komnas HAM. Salah satunya, Komnas HAM akan menyediakan tempat lain dan mendatangi korban atau menjemput bola.
Awal Mula Kasus
Pengakuan pegawai KPI yang diduga mendapat pelecehan seks dan perundungan teman kantor sesama pria viral. Korban mengatakan pelecehan dan perundungan itu telah berulang sejak 2012.
Korban bercerita bahwa ia kerap mendapatkan perundungan dan pelecehan seksual sesama pria dari rekan kerjanya yang juga pegawai KPI. Terparah, korban ditelanjangi dan difoto.
"Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat?" demikian keterangan tertulis korban, Kamis (1/9).
Korban khawatir foto telanjangnya itu akan disebar oleh rekan-rekannya. Selain itu, rekan kerja korban kerap menyuruh-nyuruh korban membelikan makan. Hal ini berlangsung selama 2 tahun.
"Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," lanjutnya.
(haf/haf)