Sebanyak 13 siswa kelas II SMA di Pidie Jaya, Aceh, diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan siswa kelas III. Usut punya usut, pemicu pemukulan tersebut persoalan tegur sapa yang tak dibalas adik kelas.
Kasus belasan siswa kelas II SMA di Pidie Jaya diduga menjadi korban kekerasan bermula dari 1 di antara korban disebut mengalami trauma.
"Jumlah siswa kelas III di sana berjumlah 23 orang. Lima orang pada malam kejadian tidak di lokasi," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pidie dan Pidie Jaya Razali saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (1/9/2021) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, memang ada beberapa siswa yang sekadar hadir di lokasi pada malam kejadian, Jumat (27/8). Menurutnya, para siswa selama ini tinggal di asrama, pada malam kejadian, para siswa kelas II diduga mendapat kekerasan fisik.
"Ada perlakuan kekerasan secara fisik. Dari 13 korban, satu orang mengalami trauma. Untuk korban trauma akan didampingi oleh KPAI Pidie Jaya untuk proses pemulihan," ujarnya.
Razali mengaku baru mendapat laporan penganiayaan tersebut, Selasa (31/8) kemarin. Dinas Pendidikan, perwakilan orang tua dan pihak sekolah kemudian menggelar pertemuan untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Dalam pertemuan, disimpulkan siswa kelas II yang menjadi korban diminta kembali ke asrama untuk belajar seperti biasa. Sedangkan siswa kelas III ditetapkan belajar secara daring.
"Hasil pertemuan, siswa kelas XII selaku pelaku akan dipulangkan, belajar daring dan tidak diizinkan kembali ke asrama," jelas Razali.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.