Salah satu korban selamat adalah Junaidi (40) penyelam kompresor asal Desa Buwunmas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Dengan raut muka yang masih sembab, Junaidi menceritakan peristiwa tragis yang menimpa rombongannya.
Menurut Junaidi, Selasa (31/8/2021) malam, ia dan empat rekannya Ahmad (26) dan Ahmad Jaelani (26), Alfab Aziz (25) dan Marwin (24) tiba di perairan selatan Pantai Ngalur, Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung menggunakan kapal motor.
Rencananya, para nelayan yang bermukim di Kecamatan Watulimo, Trenggalek ini melakukan perburuan lobster dengan cara menyelam. Junaidi dan Ahmad merupakan nelayan yang bertugas menangkap lobster.
Dengan bantuan selang kompresor ia masuk ke dalam perairan dengan kedalaman satu hingga lima meter.
"Saya dan Ahmad pakai baju selam dan bawa senter," kata Junaidi, Rabu (1/9/2021).
Di tengah aktivitasnya di dalam air, tiba-tiba ombak besar menghantam kapal hingga pecah. Tak ayal kejadian itu membuat Junaidi dan Ahmad ikut tergulung ombak, sebab selang kompresor ikut terseret kapal pecah.
Tak hanya itu, tiga rekannya Ahmad Jaelani, Alfab Aziz dan Marwin yang bertugas di atas kapal ikut tersapu ombak. "Saat itu kami baru dapat sekitar 3 kg lobster," ujarnya.
Terjangan ombak itu membuat para nelayan itu panik dan berusaha menyelamatkan diri. Dengan sekuat tenaga Junaidi berusaha berenang agar tidak tenggelam. "Saya sudah merasa tidak ada lagi harapan hidup. Kemudian sampai ke tepi, saya berenang ngikut ombak," ujar Junaidi sambil menangis.
Saat terdampar di Pantai Ngalur, ia melihat dua rekannya Ahmad dan Ahmad Jaelani juga selamat. Namun dua lainnya Alfab Aziz dan Marwin hilang.