DPR RI memutuskan membatalkan pengadaan multivitamin yang anggarannya bersumber dari APBN 2021. Dengan pembatalan program multivitamin ini, DPR dua kali membatalkan pengadaannya yang justru disorot oleh anggota Dewan sendiri.
Sebelum multivitamin, ada pengadaan fasilitas hotel untuk isolasi mandiri anggota DPR yang terpapar COVID-19. Pengadaan tersebut juga dibatalkan.
Pengadaan fasilitas hotel ini ditolak seluruh fraksi di DPR. Berbeda dengan pengadaan multivitamin, fasilitas hotel ini bersumber dari anggaran perjalanan luar negeri yang tidak terpakai dan anggaran lain yang bersifat kontingensi.
Sebelum ada pengadaan hotel, tempat isolasi mandiri anggota DPR yang terpapar Corona adalah kompleks rumah dinas DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. Namun ada komplain, sehingga disediakan di hotel.
"Jadi begini, ini kan intensitas anggota Dewan tinggi sekali di konstituen interaksinya. Jadi potensi terpapar itu tinggi, tentu ada beberapa anggota Dewan yang pernah saya ceritakan yang positif itu di kompleks Kalibata itu dikomplain karena berpotensi menularkan," kata Sekjen DPR Indra Iskandar kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).
Seluruh fraksi di DPR menolak fasilitas hotel ini meskipun belum berjalan. Fraksi-fraksi di DPR menolak fasilitas ini dengan beragam alasan.
Berikut fasilitas yang sempat disediakan:
1. Makan tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam)
2. Laundry tiga potong baju per hari
3. Free Wi-Fi dan parkir
4. Konsultasi dokter melalui telepon setiap hari (Dr Fahri dari Laboratorium Amelia Clinic dan Prolepsis)
5. Kunjungan dokter atau perawat 2-3 kali, dapat vitamin
6. Satu kali tes PCR (di hari ke-7)
Terbaru, DPR membatalkan pengadaan multivitamin. Pagu anggaran pengadaan multivitamin untuk anggota DPR ini sebesar Rp 2,09 miliar.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak video 'Sekjen DPR Ungkap Pengadaan Multivitamin Senilai Rp2 M Dibatalkan':