Cerita PKL Saat Diminta Pergi dari Trotoar Pasar Induk Kramat Jati

detikcom Do Your Magic

Cerita PKL Saat Diminta Pergi dari Trotoar Pasar Induk Kramat Jati

Athika Rahma - detikNews
Selasa, 31 Agu 2021 15:50 WIB
Satpol PP tertibkan PKL di trotoar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pedagang diminta untuk memindahkan dagangannya dari atas trotoar Pasar Induk Kramat Jati. (Athika Rahma/detikcom)
Jakarta -

Pedagang kaki lima (PKL) di trotoar depan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, diminta Satpol PP untuk tidak berdagang di atas trotoar pada pagi hingga sore. Para pedagang mengaku pasrah dirazia oleh aparat saat menggelar lapak berjualan.

Ismail (40) menjadi salah satu pedagang yang menggelar lapak di trotoar Pasar Induk Kramat Jati. Petugas Satpol PP yang datang meminta dia merapikan dagangan agar tidak berada di atas trotoar.

Satpol PP tidak menyita buah-buahan yang jadi dagangannya. Ismail dibantu oleh rekannya sesama penjual untuk mengangkat meja dan meletakannya sedemikian rupa agar tidak berada di atas trotoar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah lama dagang di sini. Ya, mau gimana lagi, ikuti saja dulu," katanya kepada detikcom di lokasi, Selasa (31/8/2021).

Ismail tidak punya pilihan selain berjualan di tempatnya saat ini. Menurutnya, menyewa kios lebih mahal dan perlu waktu, sedangkan dirinya tidak punya tabungan yang cukup dan mengandalkan berjualan buah sebagai sumber pendapatan.

ADVERTISEMENT

"Di sini banyak yang beli langganan. Kalau pindah susah lagi cari tempatnya, pembelinya. Belum lagi saingan saingannya sama pedagang lain," tuturnya.

Pedagang lainnya yang bernasib seperti Ismail, Aminah (50). mengaku pernah ditawari untuk berpindah tempat ke Pasar Rebo. Namun dia tidak menerima tawaran itu.

"Yah habis jauh banget. Saya kan dagang buah berat-berat, ambil dari pasar kan jalannya jauh, capek," katanya.

Satpol PP tertibkan PKL di trotoar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.Satpol PP menertibkan PKL di trotoar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. (Athika Rahma/detikcom)

Kios buah Aminah buka siang hari ini, meskipun terdapat larangan berjualan sebelum pukul 17.00 WIB. Namun dirinya tidak dapat berbuat banyak.

"Kalau dirazia rapikan dulu, nggak usah ngelawan, apa gunanya juga. Nanti biasa lagi," paparnya.

Pedagang lainnya, Harto (44), mengatakan hal serupa. Harto menilai pemerintah harus segera mencari solusi atas hal ini.

"Tolonglah karena kami rakyat kecil, kami menggantungkan nasib cuma jualan kecil-kecilan. Nggak ada niatan mau ngerusak trotoar, semua murni karena mau cari uang," keluhnya.

Adapun, petugas Satpol PP didampingi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur dan anggota Kepolisian melakukan penertiban PKL di sepanjang Jl Raya Bogor, terutama di depan Pasar Induk Kramat Jati, hari ini, Selasa (31/8). Razia dimulai dari trotoar di flyover Raya Bogor, lalu ke depan Pasar Induk Kramat Jati hingga berputar balik ke titik awal.

(aik/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads