Trotoar di sepanjang Jl Raya Bogor, tepatnya di depan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta timur, dipenuhi pedagang kaki lima (PKL). Pemerintah Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, tengah membahas revitalisasi trotoar di kawasan tersebut.
"Dari Pak Camat sudah ada pengaturan, akan ada revitalisasi. Tapi sampai sekarang memang tertunda, karena ada kendala di tingkat atas, mungkin belum ada kepastian, masih ada diskusi," ujar Kasi Pemerintahan Kecamatan Ciracas Sri Daljoko kepada detikcom, Selasa (31/8/2021).
Joko tidak menyebutkan kapan diskusi mengenai rencana revitalisasi tersebut akan selesai. Sementara ini, pihaknya mengerahkan beragam upaya untuk menata dan merapikan trotoar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, dengan patroli bersama petugas gabungan Satpol PP dan Dishub serta penawaran pindah lokasi agar pedagang tidak terkena razia lagi.
Lokasi binaan atau lokasi sementara yang ditawarkan berada di daerah Pasar Rebo, yang jaraknya sekitar 1,5 km dari Pasar Induk Kramat Jati. Namun Joko mengakui masih banyak pedagang enggan pindah ke lokasi tersebut.
"Pedagang kan maunya yang dekat, padahal tempat sudah ada. Kemarin kita sempat sebulan penuh awasi, kosong (tidak ada PKL) di sini (trotoar), setelahnya gitu lagi," ujar Joko.
Joko mengaku tidak bisa berbuat banyak karena para pedagang tengah berada di kondisi sulit, terutama dengan adanya pandemi.
"Seperti yang dibilang tadi, ya, mereka di sini bukan untuk cari kaya, tapi memang bekerja sehari-hari," katanya.
Adapun penertiban terhadap PKL yang berjualan di trotoar dilakukan secara rutin di pagi dan sore hari. Namun, pedagang masih diperbolehkan jualan di malam hari asalkan tertib dan tidak mengganggu lalu lintas jalan.
(aik/aik)