Lurah Jatibening Baru Mulyadi memberi penjelasan terkait viral warga disuntik vaksin oleh tenaga kesehatan (nakes) tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD). Warga tersebut juga dipersoalkan karena diduga menyerobot antrean.
"Ya itu benar (di Jatibening Baru)," ujar Mulyadi kepada detikcom, Jumat (27/8/2021).
Mulyadi menyebut kedua perempuan dalam video tersebut merupakan seorang ibu bernama Yuni dan anaknya. Mulyadi juga membenarkan bahwa Yuni merupakan seorang nakes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa itu kejadian anaknya sendiri, memang dia nakes juga, ibunya sendiri," ucap Mulyadi.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (25/8). Yuni kala itu spontan menyuntikkan vaksin ke anaknya karena anaknya takut disuntik.
"Nah, pada saat kemarin, pas vaksin pertama, anaknya takut. Makanya pas mau disuntik sama nakes di sana, dia histeris, mau kabur. Ya ibunya, naluri seorang ibu, geregetan atau gimana, spontan," ujar Mulyadi.
Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan anak Yuni kala itu sejatinya sudah mengantre dan sudah melakukan screening kesehatan. Mulyadi mengatakan Yuni saat itu terburu-buru sehingga menyuntikkan vaksin tanpa APD.
"Kalau antre, dia sih antre, screening juga. Cuma pada saat mau disuntik kabur, takut, lari. Dia boro-boro pakai APD, dikira sama nakes itu mau, ternyata kabur, buru-buru, spontan gitu," tutur Mulyadi.
Viral di Medsos
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan seorang nakes menyuntikkan vaksin kepada warga di Bekasi viral di media sosial. 'Nakes' tersebut mendapat sorotan karena menyuntikkan vaksin tanpa mengenakan alat pelindung diri(APD) dan sarung tangan.
Dalam video tersebut tampak sejumlah warga sedang antre untuk divaksinasi. Kemudian ada seorang 'nakes' menyuntikkan vaksin kepada wanita berbaju hitam yang duduk di kursi antrean.
Dalam video tersebut juga dibubuhi kalimat "Tiba tiba ada sekumpulan yang katanya 'nakes' menyerobot antrian dan menyuntikkan vaksin sendiri".
"Kita yang ngantri malah disuruh ke belakang," tulis pemilik akun tersebut.
Dalam postingan selanjutnya, pemilik akun memperlihatkan tangkapan layar WhatsApp dari seseorang yang mengaku sosok yang divideokan. Dalam pesan WA itu orang tersebut mengaku dirinya salah dan yang menyuntikkan vaksin itu adalah ibunya sendiri.
"Saya menyesal atas seluruh perbuatan saya, dimulai dari mengantri di taman (yang sebenarnya tidak di perkenankan, meskipun tidak ada yang melarang-namun hakikatnya sebagai orang yang tinggal di negara hukum, selayaknya duduk di kursi yang telah disediakan)," demikian isi WA tersebut.