Tingginya curah hujan mengakibatkan tiga kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Selain itu banjir turut menggenangi Jalan Trans Sulawesi.
"Jadi dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, dari tadi sore memang curah hujan agak tinggi, dan kami coba identifikasi awal, ada tiga kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Anreapi, Matakali dan Tapango," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polewali Mandar, Affandi Rahman saat memantau kondisi banjir di Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kamis malam (26/08/2021).
Berdasarkan informasi awal dari lapangan, Affandi menyebut, adanya sejumlah titik longsor yang terjadi di Kecamatan Anreapi. Sementara di Kecamatan Tapango, beberapa rumah dikabarkan hanyut terbawa arus banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk di Anreapi ada beberapa titik longsor. Kemudian di Desa Pasiang ini Kecamatan Matakali ada banjir. Kemudian di Desa Riso, Kecamatan Tapango, sementara kami sudah janjian dengan pak (kepala) desa untuk ke sana, ada laporan beberapa rumah yang hanyut, kemudian ada juga tiang listrik yang tumbang," bebernya.
Beberapa warga terpaksa dievakuasi untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Camat Matakali Sulaeman Mekka menyebut, sejauh ini pihaknya telah mendata sedikitnya 35 kepala keluarga yang rumahnya terdampak banjir disertai lumpur.
"Untuk sementara ini kita mengecek dulu semua, ada beberapa yang terdampak, kita jalan bersama pak dusun, ternyata kita sudah dapatkan ada beberapa data, sebanyak 35 KK yang terdampak," ucapnya.
Lantaran kondisi cuaca yang masih buruk, Sulaeman akan melanjutkan proses pendataan rumah terdampak banjir, Jumat (27/08) pagi.
"InsyAllah, besok (hari ini) kita sisir lagi, kita akan dibantu TNI dan polisi," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan wartawan, saat ini warga tengah sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur. Ada juga salah satu rumah warga yang rusak parah akibat diterjang arus banjir.
Berbekal alat seadanya, warga juga bahu membahu menyingkirkan sampah dan batang kayu, yang menyumbat pintu salah satu bendungan.
Sementara itu, banjir juga merendam permukaan jalan Trans Sulawesi sepanjang 100 meter di Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali.
(isa/isa)