PT Pertamina Lubricants (PTPL) meluncurkan program Enduro Sahabat Santri (ESS) di Pesantren Majelis Ilmu Rahmatan Lil'Alamin, Cibubur, Jakarta Timur pada Kamis (19/8) lalu. ESS merupakan program pengembangan kewirausahaan dan penerapan ilmu teknik otomotif di bidang perbengkelan roda dua.
Diketahui, dalam program ini, para santri diasah kemampuannya dalam berbisnis, berjualan, dan memasarkan produk dan jasa (sales & marketing), serta menekuni ilmu teknis sebagai mekanik bengkel.
Pimpinan Pesantren Majelis Ilmu Rahmatan Lil'Alamin Prof. KH. Ridwan Muhammad Yusuf menyampaikan terima kasih kepada PTPL yang telah mewadahi para santri untuk menggali potensi jiwa entrepreneur di bidang perbengkelan otomotif roda dua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Perwakilan Balai Besar Peningkatan Produktivitas Bekasi Lucia Hartiningtyas mengatakan harapannya terhadap program ESS. Menurutnya, program tersebut merupakan dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
"Enduro Sahabat Santri merupakan salah satu program terobosan dari industri di bidang pemberdayaan masyarakat yang mendukung kemandirian masyarakat di tengah kondisi pandemi COVID-19. Enduro Sahabat Santri merupakan inovasi yang dapat mendorong perluasan kesempatan kerja dan bangkitnya perekonomian Nasional. Program ini perlu terus dilanjutkan untuk dapat memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat khususnya para santri dan alumni santri. Sukses selalu untuk PTPL, program Enduro Sahabat Santri, mari berkarya tanpa batas," kata Lucia dalam keterangan tertulis, Kamis (27/8/2021).
Salah satu santri dan peserta, Bagus, menyampaikan kesan dan pesannya terhadap kegiatan ini. Ia mengaku ingin meningkatkan keterampilannya di bidang mekanik.
"Saya mengikuti program ini karena saya ingin meningkatkan kemampuan saya dalam bidang mekanik dan mempersiapkan diri saya di tahun 2030 dengan skill mekanik dan entrepreneur yang mumpuni. Saya ingin sekali mendalami tentang teknik perbengkelan roda dua dan menjadi entrepreneur yang sukses dalam bidang perbengkelan ke depannya," kata dia.
Di samping itu, Pembina Bengkel Santri, ustazah Alvi, turut mengungkapkan rasa terima kasih kepada PTPL yang membantu santri untuk dapat menjadi entrepreneur di bidang bengkel motor otomotif roda dua.
"Bengkel santri yang dulunya kurang memadai dan fasilitas yang terbatas kini sudah lebih bagus dengan dibantu branding oleh PTPL dan difasilitasi dengan bantuan toolkits dan paket pelumas. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut kedepannya dan para santri sukses menjadi entrepreneur muda dalam bidang perbengkelan roda dua dan membantu berkontribusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia," tutur Alvi.
Di samping itu, PR Manager PTPL Intania Prionggo mengatakan bahwa program ESS dilakukan perdana di wilayah Sales Region III. Adapun ke depannya, kata dia, program serupa akan dilakukan di wilayah kerja PTPL lainnya secara nasional.
"Kami berharap program ini mampu menjadi dorongan dan motivasi yang positif bagi anak muda Indonesia untuk terus belajar dan berkarya dan turut berkontribusi untuk kemajuan bidang perbengkelan di Indonesia," kata Intania.
Sebagai informasi, program pelatihan ESS berlangsung selama lima hari. Para santri selaku peserta mengikuti serangkaian kegiatan, antara lain pelatihan usaha bengkel dan praktik teknik otomotif oleh para mekanik dari Abang Motor Enduro yang merupakan bengkel roda dua binaan CSR PTPL dan dilanjutkan dengan pelatihan terkait Kewirausahaan oleh Lucia Hartiningtias dari Balai Besar Peningkatan Produktivitas Bekasi.
Para santri juga diajak untuk belajar creative thinking oleh Muhammad Nur Fauzan dari Komunitas Pemimpin Indonesia dan dibekali materi terkait pelumas dan sistem pelumasan serta product knowledge pelumas Pertamina oleh para Technical Specialists Integrated Lubrication Management Academy (ILMA) PTPL.
Setelah melalui masa pelatihan, santri akan diberikan dukungan fasilitas berupa paket pelumas, branding bengkel pondok pesantren, dan toolkits perbengkelan serta pendampingan. Seluruh kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan secara berkala
(prf/ega)