Kebakaran di TPA yang berada di Kecamatan Kadipaten itu dilaporkan terjadi pada Rabu (25/8) malam pukul 20.30 WIB. Informasi yang diterima detikcom, hingga Kamis (26/8/2021) dini hari pukul 01.00 WIB, api masih terus menyala.
Kobaran api dengan mudah membakar tumpukan sampah yang mulai mengering akibat kemarau. Kondisi angin yang kencang di lokasi saat kejadian juga membuat petugas kesulitan memadamkan api.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Nadisha Hanna yang datang langsung ke lokasi kebakaran mengungkapkan selain karena faktor cuaca, adanya gas metana di dalam tumpukan sampah diduga kuat menjadi penyebab munculnya api.
"Sekarang kan lagi musim kemarau angin besar, terus tumpukan sampah di bawahnya itu ada gas metana dan terjadi gesekan sehingga menimbulkan api. Karena angin kencang jadi makin membesar apinya," kata Nadisha.
Ia menjelaskan dalam upaya memadamkan api petugas terkendala dengan keterbatasan mobil pemadam. Untungnya bantuan mobil pemadam dari daerah tetangga segera tiba di lokasi kejadian.
Hingga saat ini proses pemadaman sendiri masih terus dilakukan. Api perlahan mulai bisa dikendalikan oleh petugas yang berada di lokasi. Akibat kebakaran tersebut kata Nadisha, udara di sekitar lokasi menjadi tercemar.
"Kendala pemadaman kita kekurangan mobil, tapi berkat kordinasi kita ada bantuan dari Cirebon, Indramayu dan Sumedang. Ada delapan mobil yang diterjunkan," jelasnya.
"Untuk dampaknya jelas pencemaran udara," tandasnya. (dwia/dwia)