Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris tak mampir ke Indonesia dalam lawatannya ke Asia Tenggara pada pekan ini. Wapres AS Kamala Harris yang hanya mengunjungi Singapura dan Vietnam dinilai melupakan sejumlah hal.
Pakar ilmu hubungan internasional Universitas Padjajaran (Unpad), Teuku Rezasyah menilai tak berkunjungnya Kamala Harris ke Indonesia melupakan bahwa Indonesia negara terbesar di Asia Tenggara.
"Kamala Harris lupa, jika apapun keputusan yang akan dibuatnya di Singapura dan Vietnam tersebut, baru akan efektif sekiranya dipahami secara mendalam oleh Indonesia, yang merupakan negara terluas dan berpenduduk terbesar di Asia Tenggara," kata Rezasyah kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membangun hubungan yang dilakukan Kamala Harris pun disorot oleh Rezasyah. Padahal, mampirnya Kamala Harris di Indonesia meski hanya beberapa jam akan menarik pelaku usaha AS ke Indonesia.
"Kamala Harris belum memahami pentingnya simbolisme dalam berhubungan dengan Indonesia. Di mana kekerabatan tingkat pribadi yang terus menerus dibangun, akan mempermudah pembuatan keputusan bersama di kemudian hari," ujar Rezasyah.
"Kamala Harris mengabaikan momentum. Transit yang hanya beberapa jam saja di bandara manapun yang dipilihnya di dalam negeri Indonesia, berpotensi menarik usahawan asal Amerika Serikat untuk mengenal potensi ekonomi Indonesia," sambungnya.
Rezasyah juga menilai Kamala Harris yakin Indonesia sudah amat konsisten dengan prinsip bebas aktif. Sehingga, walaupun terkesan mendekati RRC, namun tetap mandiri dalam menyikapi perkembangan di Indo-Pasifik.
"Kamala Haris tak sadar. Jika pertemuan sesingkat apapun dengan pimpinan Indonesia, berpotensi meningkatkan kewibawaan pemerintah Indonesia di dalam dan luar negeri," ucapnya.
Selain itu, Kamala Harris menurut Rezasyah melupakan peninggalan mantan Presiden AS Barrack Obama yang sudah dua kali mengunjungi Indonesia. Obama sempat mengunjungi Indonesia pada tahun 2010 dan 2017.
Lihat juga video 'Wapres AS Sebut China Terus Klaim Laut China Selatan':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
"Kamala Harris lupa akan warisan budaya yang dibuat Presiden Obama, di mana keberhasilan merebut hati masyarakat Indonesia, berpotensi meningkatkan kredibilitas Amerika Serikat di Indonesia," imbuhnya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (24/8), Kamala Harris sebelumnya melakukan kunjungan ke Singapura dan Vietnam pekan ini, dalam rangkaian mengatur ulang hubungan dengan negara-negara Asia setelah era mantan Presiden Donald Trump yang bergejolak dan dalam upaya menangkal pengaruh China yang semakin meningkat.
Dalam pidatonya membahas tujuan kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Joe Biden, Harris menegaskan kembali bahwa AS memiliki 'komitmen abadi' di kawasan Asia. Dia juga menyinggung soal klaim-klaim China dalam sengketa Laut China Selatan.
"Kita tahu bahwa Beijing terus memaksa, mengintimidasi dan mengklaim sebagian besar Laut China Selatan," sebut Harris dalam pidatonya di Singapura.