Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, menuduh China terus melakukan intimidasi di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Harris menegaskan bahwa AS akan memperjuangkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Seperti dilansir AFP, Selasa (24/8/2021), Harris melakukan kunjungan ke Singapura dan Vietnam pekan ini, dalam rangkaian mengatur ulang hubungan dengan negara-negara Asia setelah era mantan Presiden Donald Trump yang bergejolak dan dalam upaya menangkal pengaruh China yang semakin meningkat.
Dalam pidatonya membahas tujuan kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Joe Biden, Harris menegaskan kembali bahwa AS memiliki 'komitmen abadi' di kawasan Asia. Dia juga menyinggung soal klaim-klaim China dalam sengketa Laut China Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu bahwa Beijing terus memaksa, mengintimidasi dan mengklaim sebagian besar Laut China Selatan," sebut Harris dalam pidatonya di Singapura.
"Klaim yang melanggar hukum ini telah ditolak oleh putusan pengadilan arbitrase tahun 2016, dan tindakan Beijing terus merusak tatanan berbasis aturan dan mengancam kedaulatan negara-negara lainnya," imbuhnya, merujuk pada putusan pengadilan internasional di Den Haag atas klaim China.
"Amerika Serikat berdiri bersama sekutu-sekutu dan mitra kami dalam menghadapi ancaman-ancaman ini," tegas Harris.
Dalam kunjungan ke Singapura, Harris bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Presiden Halimah Yacob. Dari Singapura, Harris melanjutkan kunjungannya ke Vietnam.
Diketahui bahwa China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan yang kaya sumber daya ini dan terlibat sengketa dengan sejumlah negara lainnya.
China juga dituduh mengerahkan serangkaian perlengkapan militer, termasuk rudal anti-kapal dan rudal darat-ke-udara, ke perairan sengketa itu dan mengabaikan putusan pengadilan internasional tahun 2016 yang menetapkan klaimnya tidak berdasar.
Harris menjadi pejabat tinggi terkini dari pemerintahan Biden yang mengunjungi kawasan Asia Tenggara. Bulan lalu, Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga berkunjung ke Singapura dan mengkritik tajam klaim China atas Laut China Selatan.