Deputi Penindakan KPK Karyoto mempertanyakan isu yang menyebutkan kasus korupsi terkait bansos di Indonesia nilainya mencapai ratusan triliun rupiah. Sebab, Karyoto mengatakan nilai pengadaan bansos sendiri hanya puluhan triliun rupiah.
"Kalau tadi teman kami, Novel, pernah bicara kasus bansos itu ratusan triliun rupiah, saya juga mau tanya kepada dia, kira-kira di mana ya? Kerugian negaranya dari sisi mana bisa ratusan triliun rupiah?" ucap Karyoto dalam konferensi pers di KPK, Selasa (24/8/2021).
Novel yang dimaksud Karyoto adalah Novel Baswedan, yang merupakan salah satu penyidik senior KPK yang saat ini dinonaktifkan karena dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk beralih status sebagai aparatur sipil negara (ASN) melalui asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK). Diketahui memang Novel sempat berbicara mengenai korupsi bansos terkait pandemi virus Corona beberapa bulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Novel kala itu tidak berbicara mengenai dugaan jumlah anggaran yang dikorupsi, melainkan nilai proyek bansos. Berikut ucapan Novel seperti dikutip dari CNN Indonesia.
"Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh. Kasus ini nilainya puluhan triliun. Bahkan saya rasa seratus triliun nilai proyeknya dan ini korupsi terbesar yang saya pernah perhatikan," kata Novel pada Senin (17/5).
Novel melihat ada kesamaan pola-pola korupsi bansos di daerah yang sama dengan DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia menilai kasus bansos harus terus ditindaklanjuti.
"Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh," ucap dia.
Sejauh ini KPK memang baru menangani perihal kasus korupsi pengadaan bansos di Jabodetabek yang melibatkan mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara. Namun KPK mengaku saat ini tengah mengembangkan perkara ini.
Kembali pada pernyataan Karyoto. Dia menyebutkan bansos sebagai bantuan pemerintah terkait pandemi Corona ini tidak hanya dilakukan oleh Kemensos, tetapi pada sejumlah instansi dan juga pemerintah daerah. Namun, menurut Karyoto, angka korupsi bansos tidak akan mencapai ratusan triliun rupiah karena pengadaan bansos hanya puluhan triliun rupiah.
"Kalau bansos cuma Rp 30 triliun, kerugiannya ratusan triliun? Ya nggak mungkinlah. Saya juga mau nanya ke rekan saya juga, gimana itu menghitungnya? Karena beberapa bansos kemarin yang kami tanya ke BPKP, ini pun masih banyak mengalami kendala. Karena partner kita di awal BPKP," katanya.
Kajian KPK soal bansos Corona ada di halaman selanjutnya:
Simak juga 'Juliari Divonis 12 Tahun Bui, KPK: Kami Harap Ini Beri Efek Jera!':