"Memang kinerja Pemerintah sudah terlihat penurunan angka penularan harian namun data menunjukkan angka kematian harian masih berada di atas 1.000 kasus, bahkan menjadi kematian COVID-19 tertinggi di dunia empat hari terakhir," kata Syarief, dalam keterangannya Minggu (22/8/2021).
Syarief mengulas data Satgas COVID-19 pada Sabtu (21/8) menunjukkan jumlah kasus positif harian sebanyak 16.744 kasus dan kematian harian mencapai 1.361 kasus. Total orang meninggal dunia akibat COVID-19 telah 125.342 orang. Angka ini, cecar Syarief, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia dalam empat hari terakhir.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mendesak Pemerintah untuk mengambil langkah lebih tegas dan proporsional. Penanganan pandemi, kata dia, harus menjadi program prioritas.
"Pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat dan tetap humanis dalam pelaksanaannya. Pemerintah juga harus terlebih dahulu menyelesaikan persoalan fasilitas kesehatan, ketersediaan obat-obatan dan pemutusan laju penyebaran COVID-19 di atas persoalan lainnya," ungkap Syarief.
Ia turut menyinggung soal mutasi COVID-19 yang berpotensi meningkatkan risiko penularan. Menurut Syarief, pemerintah mesti mengetatkan arus keluar masuk WNA agar tidak terjadi transmisi virus.
"Setelah baru varian Delta, kini muncul lagi varian Delta Plus yang ditetapkan oleh WHO. Pelarangan masuknya WNA yang telah dilakukan Pemerintah harus benar-benar diterapkan di lapangan. Jangan seperti kemarin, WNA dilarang masuk namun nyatanya masih diberikan ruang untuk masuk ke Indonesia," papar Syarief.
Lebih lanjut ia mendesak agar pelaksanaan PPKM berlevel di berbagai wilayah dievaluasi. Dengan begitu dapat dibuat kebijakan yang lebih efektif.
"Kita berharap bahwa kinerja Pemerintah lebih meningkat lagi kemajuannya secara signifikan di dalam penanganan pandemi COVID-19, khususnya pemutusan laju penyebaran dan kematian akibat COVID-19. Pemerintah harus evaluasi pelaksanaan PPKM di daerah sehingga dapat berjalan lebih efektif, sehingga penurunan lebih cepat lagi," tutur Syarief.
Ia juga mendorong agar program vaksinasi dapat segera menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Ditegaskan Syarief, vaksinasi akan membentuk herd immunity sehingga penyebaran dapat ditukar. Harapannya, penyebaran COVID-19 dapat ditekan.
"Pemerintah harus terus mengoptimalkan vaksinasi sehingga mencapai target 70% sehingga terbentuk kekebalan kelompok," ungkap Syarief.
Ia menambahkan pemerintah mesti mengawasi implementasi penurunan harga tes PCR. Sebab, hal ini penting untuk upaya tracing.
"Pemerintah memang telah menurunkan harga PCR test, namun nyatanya belum diterapkan secara luas di daerah-daerah. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk melakukan tes COVID-19. Pemerintah harus memastikan kebijakan tersebut dijalankan di tingkat terbawah," imbuh Syarief (akn/ega)