Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di flyover Tapal Kuda Lenteng Agung memang sudah jadi, tapi JPO ini masih belum bisa dipakai warga untuk menyeberang. Setelah JPO jadi, akankah kemacetan dari Depok arah Jakarta akibat flyover ini teratasi?
Di depan anak tangga JPO ini, masih terpampang papan berwarna kuning yang bertulisan 'Dilarang Masuk yang Tidak Berkepentingan. JPO Masih Dalam Proses Kontruksi'.
Pantauan detikcom di lokasi pada Kamis (19/8/2021) pukul 09.57 WIB, JPO masih sepi pengunjung. Tidak ada aktivitas di area ini. Tidak ada lagi pekerja konstruksi yang mengerjakan JPO seperti sebulan sebelumnya. Hanya ada beberapa tukang bangunan yang sedang menyemen area ruko di dekat JPO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum diketahui kapan JPO ini bakal diresmikan, warga sekitar tampak antusias menyambutnya. Mereka berharap JPO ini bisa beroperasi agar memudahkan aktivitas warga.
"Kita penginnya secepat mungkin ya. Karena kan kalau udah bisa dipakai enak gitu, kalau jalan ya sudah tinggal lewat JPO, nggak perlu menyatu sama motor atau kendaraan lain," ujar Mita, yang merupakan warga sekitar, saat ditemui detikcom di lokasi.
![]() |
Adapun saat ini lalu lintas di Jl Lenteng Agung menjelang flyover Tapal Kuda Lenteng Agung (Depok arah Pasar Minggu) terpantau lancar. Tidak terjadi kepadatan yang mengular di lokasi. Jalanan juga didominasi oleh pengendara sepeda motor, juga mobil.
Masih berdasarkan pantauan detikcom, di lokasi sekitar ada pejalan kaki yang ikut melintas. Mereka tampak menggunakan masker dan berjalan di sisi kanan maupun kiri jalan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembangunan JPO flyover Tapal Kuda Lenteng Agung sudah selesai sejak awal bulan. JPO ini digadang-gadang bakal mengatasi kemacetan yang timbul tiap pagi di hari kerja normal.
"Ya, sudah selesai," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, kepada detikcom, 6 Agustus lalu.
JPO ini nantinya akan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hanya, masih belum diketahui kapan waktunya.
"Ya, lagi nunggu Pak Gubernur," tutupnya.
Masalah yang menjadi sorotan adalah kemacetan akibat flyover Tapal Kuda Lenteng Agung setiap jam sibuk pagi hari, saat warga berangkat kerja ke Jakarta. Kemacetan seperti itu ditemui pada ruas menjelang flyover Tapal Kuda Lenteng Agung, yakni sejak Universitas Pancasila sampai flyover. Kondisi itu kerap terpantau sebelum pembatasan sosial demi penanganan pandemi COVID-19.
Kini, Jakarta masih menerapkan PPKM Level 4. Aktivitas perkantoran belum sesibuk sebelumnya. Untuk mengetahui apakah kemacetan akibat 'bottleneck' flyover Lenteng Agung berhasil teratasi, pemantauan perlu menunggu pulihnya aktivitas perkantoran di Jakarta. Yang jelas, JPO ini pernah digadang-gadang menjadi solusi kemacetan akibat 'bottleneck' di flyover Tapal Kuda Lenteng Agung.
"Nanti setelah selesai konstruksi kaki JPO, saya rasa kemacetan bakal berkurang," kata Hari Nugroho, 8 April lalu.
Pembangunan flyover tapal kuda Lenteng Agung menggunakan anggaran Rp 143,55 miliar. Panjangnya 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Tujuan dibangunnya flyover tapal kuda Lenteng Agung adalah mengurangi kemacetan lalu lintas, termasuk kemacetan akibat perlintasan rel kereta api sebidang.
"Ini insyaallah nanti akan menyelesaikan masalah kemacetan yang ada di kawasan Lenteng Agung dan Pasar Minggu, karena kita tahu kendaraan yang melintas pada saat dulu perlintasannya sebidang itu mengakibatkan kemacetan yang ekstrem," kata Anies kepada wartawan, 31 Januari 2021.
(dnu/dnu)