Polda Aceh menetapkan 9 orang sebagai tersangka dalam kasus proyek pengadaan sapi dengan kerugian negara Rp 1,2 miliar. Keberadaan sapi itu sempat heboh karena kondisinya sangat kurus.
"Mereka yang kita tetapkan sebagai tersangka semua sudah terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan sapi di Saree," kata Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Sony Sonjaya kepada wartawan, Rabu (18/8/2021).
Sony menjelaskan, 9 tersangka itu adalah ZY (selaku pengguna anggaran), SS (Ketua Pokja), AK (Sekretaris Pokja), DW (anggota Pokja). Selain itu, AH (selaku KPA/PPK), IPS (selaku PPTK), HA (selaku Ketua PPHP), KW (selaku Direktur CV MC), dan SY (selaku petugas lapangan CV MC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan penetapan tersangka dilakukan setelah memeriksa 57 saksi dan menggelar perkara. Para tersangka dalam kasus itu disebut punya peran masing-masing.
"Menurut hasil audit BPKP, ditemukan bahwa ada potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp 1,2 miliar," ujar Sony.
Untuk diketahui, pemerintah Aceh mengucurkan dana Rp 3,4 miliar untuk proyek pengadaan sapi di UPTD Saree, Aceh Besar. Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2017.
Polisi mulai menyelidiki kasus itu setelah menduga adanya proses pengadaan yang tidak sesuai dengan kontrak. Sebagian sapi diduga dibeli dari pasar bebas, bukan dari lokasi pembibitan.
Dalam penyelidikan kasus itu, polisi melakukan penelusuran ke sejumlah lokasi tempat sapi dibeli. Antara lain Banyuwangi, Bekasi, dan Bali.
Sebelumnya, ratusan ekor sapi milik Pemprov Aceh dikelola Dinas Peternakan Aceh di UPTD IKP Saree, Aceh Besar, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Sapi-sapi itu terlihat dipelihara di sejumlah kandang.
Pantauan detikcom, di area peternakan sapi di Aceh Besar, Jumat (5/6/2020), terlihat sapi-sapi itu diberi makan rumput. Sapi dengan kondisi lebih gemuk dipisah dari sapi yang lebih kurus.
Sorotan soal kondisi sapi dan anggaran miliaran untuk pakan sapi salah satunya berasal dari masyarakat Transparansi Aceh (MaTA). Mereka menduga sapi itu tak diurus secara benar.
"Fakta di lapangan menunjukkan kondisi saat ini, sapi dengan jumlah 400 ekor dalam kondisi kurus dan tanpa makanan seperti tidak terurus secara benar. Sampai-sampai pengakuan warga lingkungan sudah ada yang mati," kata Koordinator MaTA, Alfian, kepada wartawan.
Tonton juga Video: Eks Koruptor Jabat Komisaris, PKS: BUMN 'Sapi Perah' Penguasa