Kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat (Jakbar), sepi pengunjung. Hal ini membuat para pedagang sekitar mengeluh.
Salah satu pedagang kopi dan minuman seduh, Edi (28), mengatakan sepinya Kota Tua sudah berlangsung sejak awal pandemi. Sebelum pandemi, warkop miliknya ramai pengunjung.
"Wah sepi. Apalagi semenjak Corona gini," ujar Edi saat ditemui detikcom di warung miliknya, Rabu (18/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dulu Kota Tua ramai hingga malam hari, lanjut Edi, saat ini sebaliknya. Edi menyebut seperti tak ada kehidupan di Kawasan Kota Tua saat malam hari, kecuali saat akhir pekan.
"Ya paling Sabtu, Minggu saja ramainya. Di sini mah pukul 19.00 WIB juga sudah gelap, sepi banget," kata Edi.
![]() |
"Dulu mah sehari juga sejuta, dua juta (rupiah) dapet, sekarang boro-boro dapet. Dua ratus (ribu rupiah) saja udah alhamdulillah. Bener ini mah turun banget pendapatan. Drastis," cerita Edi.
Tak jauh dari warung Edi, pedagang aksesoris dan jasa tindik, Aros (30), mengatakan dalam sehari dia hanya melayani satu-dua pembeli selama pandemi Corona. Sepinya pembeli, menurut Aros, imbas ditutupnya Kawasan Wisata Kota Tua.
"Ya paling satu-dua aja sekarang mah. Dulu banyak yang nindik juga, kadang beli anting juga. Cuma sekarang siapa yang beli? Kotu (Kota Tua) tutup, di sini juga jalur nggak ada kendaraan yang lewat. Mau gimana?" ungkap Aros.
"Lihat sendiri saja, ini kosong melompong Kotu. Nggak ada (yang nongkrong). Dulu mah banyak bocil (bocah kecil) pada nongkrong, ada saja yang beli," kata Aros.
![]() |