Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan positivity rate tes Corona di Ibu Kota telah di bawah 10 persen. Pakar epidemiologi mengingatkan agar DKI Jakarta memperbanyak testing Corona terhadap warganya.
"Memang Jakarta memang trennya bagus ya dengan tes positivity rate sekarang di 7,2 di tanggal 15. Ini satu tren yang baik, tetapi harus diingat bahwa yang saya lihat dari Jakarta ini di spesimen total tes per orang harus ditingkatkan, total tes spesimen tinggi tapi di orangnya 7 ribuan. Artinya dari 7 ribuan yang terakhir beberapa hari terakhir jangan menurun, kemarin kan turun tu," kata epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
Dicky menyebut jumlah spesimen yang diperiksa di DKI Jakarta ada pada angka 14 ribuan. Namun jumlah orang yang dites adalah setengah dari angka spesimen itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun tes positivity rate di 7 persenan, tapi saran saya jangan dulu menurun setidaknya sebulan ke depan sampai ke arah nanti di bawah 5 persen. Trennya udah bagus, tapi tes orangnya belum cukup di 7 ribuan itu terlalu sedikit, walaupun tes spesimennya masih di 14 ribuan. Pesan saya jangan sampai turun tes orangnya karena itu yang masih perlu kita perhatikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Dicky mengingatkan agar DKI Jakarta terus meningkatkan testing dan melakukan secara terus-menurus. Sebab Jakarta adalah magnet pagi penduduk luar daerah.
"Selain perlu ditingkatkan juga perlu dijaga, ingat loh kota Jakarta itu kota metropolitan yang jadi magnet, penduduk di sekitar Jakarta yang belum terkena. Dalam konteks Indonesia tak bisa kita berlama-lama bertahan oh ini aman, ini sulit ya kalau daerah lain nggak melakukan, sehingga kuncinya keberlanjutan dan terjagannya testing dan tracing itu yang penting, selain vaksinasi," kata dia.
Simak juga video 'HUT ke-76 RI dan 6 Kabar Baik soal Corona di Negeri Tercinta':
Selain itu, Dicky meminta agar protokol kesehatan harus terus dilakukan. Vaksinasi COVID-19, kata dia, juga perlu dipercepat.
"Jadi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan menjauhi keramaian harus terus sampai selesai. Jadi 3T, 5M, vaksinasi jadi trias strategi yang tak bisa lepas sampai kita selesai dari pandemi ini. Dan kaitan dengan tes posivity rate meskipun seperti di Australia sering 0%, tapi testing terus diadakan, dalam bentuk surveilans, screening itu selalu diadakan untuk menjaga stabilitas terkendalinya pandemi," tutur dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan persentase positivity rate COVID-19 selama sepekan terakhir sudah di bawah 10 persen. Anies optimistis angka ini terus bergerak menuju angka ideal.
"Positivity rate kita makin hari makin turun, makin mendekati angka ideal. Batas ambang aman itu adalah 10 persen. Kita sudah di bawah 10 persen sejak pekan lalu. Sekarang kita terus menuju ambang aman, yaitu 5 persen," kata Anies kepada wartawan, Selasa (17/8).