Viral di media sosial video kerumunan massa peserta vaksinasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriwaru, Kabupaten Bone, Sulsel. Massa yang antre dalam ruangan tampak berdesakan dan tidak berjarak.
Kerumuna peserta vaksinasi di RSUD Bone itu terjadi pada Senin (16/8/2021) pagi tadi. Dalam video yang viral, tampak massa saling berdesakan mengikuti antrean yang amburadul.
Massa antre untuk menyetor identitas guna mendapatkan formulir vaksinasi. Antrean massa yang saling berdesak-desakan mengular sampai ke halaman rumah sakit.
Pihak RSUD Tenriwaru, Bone, tidak menduga membeludaknya peserta ini hingga tidak bisa lagi ditertibkan oleh petugas.
"Kami juga tidak tahu pasti kenapa membeludak, kami heran langsung tiba-tiba masyarakat datang banyak. Sebelumnya, kami mengatur untuk jumlah dosis yang didrop dari Dinas Kesehatan itu sebanyak 25 piyar yaitu sekitar 350 orang saja yang bisa divaksin," jelas Humas RSUD Tenriwaru, Ramli saat dimintai konfirmasi, Senin (16/8).
"Dan tadi sudah terkumpul sebanyak 500 KTP, sudah disusun 10 dalam 1 tumpukan, rencananya tadi sekali panggil langsung 10 masuk, tapi di antrean depan masih banyak yang acungkan KTP-nya," lanjutnya.
Untuk proses selanjutnya, pihak RSUD Tenriwaru menyatakan telah menutup pelayanan registrasi dan mengarahkan masyarat keluar ruangan untuk menunggu pemanggilan bagi peserta yang telah menyetorkan identitasnya untuk dilakukan proses vaksinasi.
"Untuk sementara, upaya yang kami lakukan adalah dengan menutup pintu dan mengarahkan masyarakat keluar ruangan agar tidak bergerombol," lanjut Ramli.
Dimintai konfirmasi terpisah, juru bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 (PPC) Kabupaten Bone Drg Yusuf menyesalkan adanya pelanggaran prokes yang terjadi tersebut dan berjanji akan menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi untuk proses vaksinasi berikutnya.
"Jadi ini kan sebuah peristiwa yang tidak dikehendaki. Masyarakat antusias dan berbondong-bondong untuk menghadiri pelaksanaan vaksin untuk dosis pertama dengan jenis Moderna ini. Namun, karena kondisi keterbatasan jumlah vaksin yang tersedia, tentu masyarakat kita berlomba-lomba untuk mendapatkan antrean, dan terjadilah seperti yang kita tonton di video itu," jelas Yusuf.
"Dan untuk dari Satgas, kami turut menyesalkan adanya peristiwa ini dan untuk selanjutnya kami akan jadikan ini sebagai bahan evaluasi untuk proses vaksinasi berikutnya," pungkasnya.
(nvl/nvl)