Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi tak ingin virus Corona (COVID-19) mengatur manusia. Karena itu, dia meminta warganyalah yang harus bisa mengatur virus tersebut.
Edy menyebut pihaknya akan mengevaluasi cara-cara mengendalikan COVID-19. Dia pun memberikan penjelasan langkah-langkah yang harus diambil untuk hal tersebut.
"Kita harus evaluasi bagaimana caranya, jangan COVID yang ngatur kita, COVID kita atur," kata Edy di rumah dinas Gubsu, Medan, Jumat (13/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal pertama yang harus dilakukan, kata Edy, adalah warga harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). Edy mengatakan protokol kesehatan dapat meminimalkan penyebaran COVID-19.
"Gimana caranya rakyat ini bisa yakin dengan protokol kesehatan," ucapnya.
Setelah warga patuh terhadap prokes, Edy mengatakan pemerintah harus mencari dokter yang bisa menyembuhkan pasien dari virus Corona. Dia mencontohkan dua dokter yang sering dicari masyarakat yang terpapar COVID-19.
"Pihak kita (pemerintah), apa yang bisa kita buat bahwa rumah sakit ini ada dokter-dokter, seperti Fransiskus Ginting sama dokter Nita. Itu kan mencari orang, mencari dia (Fransiskus dan Nita). Karena rata-rata yang ditangani dia, saya entah kebetulan atau apa, itu rata-rata sembuh," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Edy mengatakan dua dokter itu dapat menyembuhkan pasien karena memiliki kemampuan seorang psikolog. Menurutnya, dua dokter itu disebut bisa memberi motivasi agar pasien itu sembuh.
"Karena dia berbicara dengan psikologinya, berbicara dengan medisnya, ini yang harus dievaluasi, supaya bisa kita lakukan," kata Edy.
Lebih jauh Edy mengatakan warga harus meminum obat yang terbuat dari bahan-bahan herbal. Dia menjelaskan jenis ramuan herbal itu. Edy mengatakan meminum ramuan herbal itu membuat badan menjadi lebih sehat.
"Ketiga, dengan adanya minuman-minuman kemarin, jamu-jamuan, herbal, provinsi lain sudah buat, dibagikan ke rakyatnya. Ada yang bilang itu sugesti, sugesti pun jadilah. Untuk membuat keyakinan bahwa kesembuhan itu motivasi. Dengan minum itu jadi enak badan, medis tetap jalan," jelasnya.
Edy kemudian meminta agar rumah sakit dengan Satgas COVID-19 Sumut berjalan bersamaan. Warga diminta Edy menghubungi Satgas COVID-19 jika mencari tahu ketersediaan rumah sakit untuk menangani pasien Corona.
"Satgas inilah yang sebagai pengendali, baik rumah sakit itu sendiri, maupun saudara kita yang sakit. Menghubungi nggak usah menghubungi rumah sakit, hubungi saja Satgas, di mana rumah sakit yang masih kosong, di mana ICU-nya yang masih kosong, sehingga dia bisa tepat. Bunda Thamrin, mobil ambulansnya langsung. Oh ada di Binjai, dia langsung ke Binjai, Martha Friska, dia langsung ke Martha Friska," ujarnya.
Hal ini perlu dilakukan agar warga tidak lagi mencari-cari rumah sakit ketika membawa pasien Corona. Edy mengatakan pernah ada pasien Corona yang meninggal karena keterlambatan mendapatkan rumah sakit.
"Mutar dia mencari, akhirnya meninggal dia di jalan. Ini yang terjadi, tadi kita sinkronkan," pungkasnya.