Satgas COVID Minta 5 Pemprov Fokus Turunkan Angka Kematian Mingguan

Satgas COVID Minta 5 Pemprov Fokus Turunkan Angka Kematian Mingguan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 10 Agu 2021 18:45 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Jakarta -

Satgas COVID-19 menyebut lima provinsi di luar Jawa dan Bali mengalami peningkatan kasus Corona (COVID-19) tertinggi pada pekan ke-6 PPKM level 1-4. Satgas COVID-19 meminta kepala daerah untuk mengantisipasi ketersediaan fasilitas kesehatan untuk menekan angka kematian.

"Memasuki minggu ke-6 PPKM level 1 sampai 4 ini, 5 provinsi yang menjadi penyumbang kasus tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur yaitu 2.303 kemudian Sulawesi Tengah bertambah dengan 1.733, kemudian Bangka Belitung naik 982, Kalimantan Selatan naik 624, Sumatera Barat naik 587, dan kelima provinsi ini berada di luar Jawa-Bali," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/8/2021).

Sulteng, Kalsel dan Sumbar, kata Wiku, juga mengalami kenaikan kasus aktif tertinggi minggu ini. Sementara pada posisi pertama yang mengalami kasus aktif tertinggi adalah provinsi Sumatera Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu kenaikan kasus aktif tertinggi di tingkat provinsi juga disumbangkan oleh provinsi yang masih sama dengan penyumbang kasus positif tertinggi Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Barat. Selain menjadi penyumbang tertinggi kasus positif, juga menyumbang tertinggi kenaikan kasus aktif di urutan 2, 3 dan 4. Penyumbang lainnya di urutan pertama yaitu Sumatera Utara yaitu bertambah 5.425 dan di urutan kelima adalah Sulawesi Selatan yaitu bertambah 1.786," kata Wiku.

Wiku meminta kepala daerah yang mengalami lonjakan kasus untuk melakukan antisipasi ketersediaan fasilitas kesehatan. Terutama provinsi Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Barat.

ADVERTISEMENT

"Untuk provinsi yang saat ini terbilang paling tinggi seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Barat serta provinsi lainnya yang masih mengalami kenaikan dimohon Gubernur dan wali kota/bupati di bawahnya untuk sekarang juga mengantisipasi, bergerak mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah masing-masing agar kenaikan kasus dapat segera dikendalikan," kata dia.

Kasus Aktif Nasional Turun 17%

Selain itu, Wiku memaparkan bahwa terjadi penurunan kasus aktif nasional sebanyak 17% pada minggu ini. Namun demikian, Wiku tetap meminta kepala daerah untuk terus menekankan penularan kasus, terutama di luar Jawa dan Bali yang sedang mengalami lonjakan.

"Namun kabar baiknya adalah kasus aktif di tingkat nasional juga turun selama dua minggu berturut-turut di mana di minggu ini turun 17% dari puncak pada tanggal 25 Juli lalu. Untuk itu sebagai upaya semakin menekan kasus positif dan aktif secara nasional maka fokus penanganan COVID-19 saat ini perlu ditekankan di semua provinsi termasuk provinsi di luar Jawa-Bali. Mengingat kenaikan kasus positif dan kasus aktif yang tinggi di luar Jawa-Bali ini," jelasnya.

Simak video 'Satgas Minta Pasien Covid-19 Bergejala Tidak Isolasi Mandiri':

[Gambas:Video 20detik]



5 Provinsi Kenaikan Kasus Kematian

Ada pula lima provinsi yang mengalami kenaikan angka kematian tertinggi pada minggu ini. Wiku menekankan penurunan angka kematian juga menjadi fokus dalam penanganan COVID-19.

"Lima provinsi yang menyumbangkan kenaikan kematian mingguan tertinggi adalah Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Jawa Tengah. Maka dari itu selain berfokus pada kasus aktif, penurunan kematian juga perlu menjadi fokus pertama dalam kepanjangan PPKM ini," kata dia.

Selama tiga minggu terakhir, Wiku menyebut, angka kematian terus naik. Dia meminta agar kepada daerah untuk memantau fasilitas kesehatan hingga warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kenaikan kematian selama 3 minggu berturut-turut ini tentunya kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Dalam bulan Juli saja kita telah kehilangan 24.496 nyawa dengan rata-rata kematian di atas seribu orang. Di mohon kepada seluruh pemerintah untuk bersungguh-sungguh memeriksa upaya terbaiknya untuk menekan angka kematian ini," sebut Wiku.

Wiku berharap angka kematian akibat COVID-19 bisa ditekan. Sebab, bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi dan perawatan pasien COVID-19 secara nasional ada pada angka 54,35%, sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan maksimal.

"Dengan angka BOR ruang isolasi yang terus menunjukkan penurunan di mana di minggu ini angka BOR nasional sebesar 54,35% maka seharusnya kematian dapat ditekan semaksimal mungkin, karena orang memerlukan perawatan rumah sakit menunjukkan penurunan. Yang perlu diperhatikan adalah masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah untuk terus dipantau melalui RT/RW yang dikoordinasikan dengan satgas setempat," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads