Peran TNI-Polri Jadi Tracer & Vaksinator Saat Pandemi Diapresiasi

Jihaan Khoirunnisa - detikNews
Senin, 09 Agu 2021 17:45 WIB
Foto: DPD RI
Jakarta - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mengapresiasi TNI-Polri yang ikut dilibatkan selama penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia. Bahkan baru-baru ini sebanyak puluhan ribu prajurit TNI-Polri kembali dikerahkan sebagai tracer dan vaksinator dalam program vaksinasi nasional.

"Pelibatan TNI-Polri dalam penanganan COVID-19 di Indonesia telah dilaksanakan sejak awal penyebaran virus ini dimulai. Dan itu berlanjut hingga hampir di seluruh kebijakan terkait penanganan pandemi. Dan porsi tugas yang diambil oleh TNI-Polri telah berperan sangat signifikan," ujar Sultan dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).

Hal ini mempunyai alasan menurut Sultan karena sebagaimana dalam penanganan tanggap darurat bencana, peran mereka cenderung diandalkan karena kesiapan, kesigapan dan sistem komando yang mempermudah personel di berbagai wilayah dalam menjalankan operasi kemanusiaan. Selain itu, Sultan menilai bahwa kedua pimpinan institusi tersebut sangat memiliki dedikasi yang tinggi terhadap penanganan COVID-19.

"Kita beruntung memiliki Panglima TNI yang luar biasa memberikan perhatian terhadap penanganan pandemi. Bahkan beberapa hari yang lalu pula saya berdiskusi bersama Kapolri, beliau pun sangat concern serta totalitas dalam memantau perkembangan vaksinasi. Bahkan turun langsung ke lapangan," tandas Sultan.

Adapun dalam penanganan pandemi COVID-19, pelibatan TNI-Polri diatur dalam UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI, UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri, serta Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespon Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia.

Dalam melaksanakan operasi kemanusiaan, peranan aparat bersenjata pada dasarnya dikenal dengan istilah tugas perbantuan. Pelaksanaan tugas perbantuan, khususnya bagi organisasi militer merupakan bentuk respons terhadap situasi darurat ketika otoritas sipil memiliki keterbatasan dalam penanganannya.

"Keterlibatan TNI-Polri adalah bentuk respon cepat dan komprehensif dari pemerintah dalam melawan pandemi yang belum juga mereda hingga saat ini. Selain menutup kekurangan kita atas tenaga kesehatan yang ada, keberhasilan proses distribusi vaksin hingga ke tahap vaksinasi serta kebijakan PPKM yang diterapkan keberhasilannya saat ini sangat bergantung terhadap hadirnya kedua institusi tersebut," tegas Sultan.

Diungkapkannya, kehadiran TNI-POLRI dapat mempercepat waktu sekaligus memperluas jangkauan vaksin kepada masyarakat sebagaimana target yang ingin dilakukan pemerintah dalam mempercepat capaian jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksin. Namun selain itu, mantan Wakil Gubernur Bengkulu tersebut menyebut peran serta kesadaran masyarakat adalah hal utama yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah.

"Vaksinasi adalah ikhtiar yang harus segera dilaksanakan untuk membentuk kekebalan komunal masyarakat. Apalagi beberapa waktu ke belakang kita menghadapi angka kematian yang sangat tinggi akibat infeksi virus COVID-19," ujarnya.

"Maka keterlibatan tenaga kesehatan yang didukung oleh TNI-Polri serta hadirnya kesadaran kolektif kita semua sebagai rakyat Indonesia maka saya yakin kita akan mampu menghadapi situasi sulit pada saat ini," tutupnya.


(ncm/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork