Waket MPR Sayangkan Banyak Tokoh Masyarakat Langgar Aturan PPKM

Waket MPR Sayangkan Banyak Tokoh Masyarakat Langgar Aturan PPKM

Nurcholis Maarif - detikNews
Senin, 09 Agu 2021 17:50 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengungkapkan museum memiliki kemampuan untuk membangkitkan kembali idealisme dan nasionalisme bangsa Indonesia.
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Jumlah kasus harian COVID-19 di luar Jawa-Bali mendominasi total kasus nasional. Menurut Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para pejabat daerah harus memberi teladan dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian penyebaran virus Corona untuk meredam jumlah kasus tersebut.

"Sangat memprihatinkan, di saat virus Corona merebak di sejumlah daerah, di saat yang sama terungkap sejumlah politisi, lurah dan tokoh agama di beberapa daerah kedapatan melanggar PPKM di sejumlah daerah," kata Rerie, sapaannya, dalam keterangannya, Senin (9/8/2021)

Ia mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas pada Sabtu (7/8) bahwa pergerakan kasus baru di luar Jawa-Bali meningkat signifikan dalam dua pekan terakhir, di saat tren kasus di Jawa-Bali justru mulai menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data pemerintah pada 25 Juli 2021, tambahan kasus COVID-19 harian di luar Jawa-Bali mencapai 13.200 kasus atau 34% dari total kasus baru nasional. Pada 1 Agustus 2021, wilayah luar Jawa-Bali menyumbang 13.589 kasus baru atau 44% dari total kasus baru nasional. Kemudian pada 6 Agustus 2021, porsi Luar Jawa-Bali mencapai 21.374 kasus, setara 54% dari total kasus baru nasional.

Rerie mengungkapkan sangat disayangkan seiring dengan catatan peningkatan kasus harian di luar Jawa-Bali itu sejumlah politisi terjaring razia, diduga melanggar kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya politisi, di sejumlah daerah juga kedapatan lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat yang dengan sengaja menggelar pesta pernikahan di tengah kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.

Menurut Rerie, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan politisi seharusnya menjadi panutan masyarakat dalam pelaksanaan sejumlah kebijakan pengendalian COVID-19 di Tanah Air. Bukan malah memberi contoh melanggar kebijakan, tambahnya, yang berdampak akan menghambat upaya-upaya pengendalian COVID-19 di negeri ini.

"Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan politisi itu merupakan panutan masyarakat. Bila mereka sengaja melanggar kebijakan PPKM, tentu banyak masyarakat akan mengikuti perilaku para tokoh tersebut," ujar Rerie yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Ia menyebut perilaku para tokoh masyarakat, tokoh agama dan politik di sejumlah daerah itu harus segera ditertibkan lewat mekanisme yang berlaku. Para tokoh dan pemimpin di setiap tingkatan wilayah di negeri ini, wajib meningkatkan sikap keteladanan terhadap masyarakat, dalam menjalankan kebijakan pengendalian COVID-19 yang telah ditetapkan pemerintah.

Saat ini, tegas Rerie, Ibu Pertiwi sangat berharap pada komitmen seluruh anak bangsa, untuk bersama-sama menjalankan semua strategi yang telah ditetapkan pemerintah, agar mampu segera mengendalikan Covid-19 di Tanah Air.

"Para pendiri negeri ini telah memberi teladan, bahwa dengan komitmen yang kuat dari seluruh anak bangsa, kemerdekaan Indonesia bisa diwujudkan. Di masa pandemi ini, saya sangat berharap komitmen kuat dari seluruh elemen masyarakat bisa diwujudkan demi membebaskan negeri dari ancaman COVID-19," pungkas Rerie.

(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads