Pakar Nilai PPKM Level 4 Jawa-Bali Belum Bisa Diturunkan

Pakar Nilai PPKM Level 4 Jawa-Bali Belum Bisa Diturunkan

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 09 Agu 2021 08:21 WIB
Pemberlakuan PPKM Darurat diperpanjang. Meski begitu, Jokowi akan melonggarkan PPKM Darurat pada 26 Juli 2021 mendatang bila kasus COVID-19 di RI menurun.
Ilustrasi Penyekatan Saat PPKM (Antara Foto)
Jakarta -

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyebut PPKM level 4 di Jawa-Bali belum bisa diturunkan. Dia menyebut perlu dicermati lagi pergerakan kasus virus Corona (COVID-19) di Jawa-Bali dalam satu atau dua minggu ke depan.

"Seminggu ke depan masih bertahan dulu. Kita lihat seminggu lagi. Kita beri waktu relaksasi di faskes, dan lihat minggu depan dengan penguatan 3T, 5M, dan vaksinasi di seluruh wilayah," kata Dicky saat dihubungi, Minggu (8/8/2021).

Bagi Dicky, belum bisa ditentukan apakah di Jawa dan Bali sedang ada tren kasus menurun atau tidak. Sebab, masih ada positivity rate yang masih tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih terlalu dini menentukan itu karena selain positivity rate tinggi. Perlu seminggu-dua minggu untuk melihat apakah ini sudah melewati puncak," katanya.

Bagi Dicky, pemerintah belum bisa menurunkan dan mengendalikan positivity rate. Hal itu menunjukkan tingkat penularan masih tinggi.

ADVERTISEMENT

"Selama PPKM ini, masih jauh sekali dari target di bawah 10 persen, apalagi 5 persen. Ini menunjukkan laju penularan di komunitas sangat tinggi," katanya.

Masalah testing pun jadi perhatian. Testing di Indonesia disebut masih belum layak jika melihat dari eskalasi pandemi.

"Kalau bicara adanya sesuai eskalasi pandemi. Ada kasus 30 ribu, besoknya ada 600 ribu testing minimal. Ini belum pernah kita lakukan," kata Dicky.

"BOR (Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate) menurun. Itu kabar baik untuk RS, tenaga medis, terutama. Namun, kita harus pahami data BPS menunjukkan mayoritas sakit di rumah-rumah. Ini artinya harus menemukan mereka. Kalai lihat hanya BOR, kita hanya melihat puncak gunung es, dan melihat kematian di rumah-rumah," katanya.

Simak juga video 'Pertimbangan Epidemiolog soal Perlu Tidaknya PPKM Diperpanjang Lagi':

[Gambas:Video 20detik]



Hati-Hati Penyebaran luar Jawa-Bali

Dicky memberikan peringatan agar pemerintah Indonesia memperhatikan penyebaran di luar Jawa dan Bali. Dalam waktu dekat, disebut akan ada peningkatan kasus di pulau yang berdekatan dengan Jawa dan Bali.

"Tantangan (wilayah kepulauan) adalah pola pandemi atau kurva pandemi pulau berbeda-beda. Saat ini yang kontribusi kasus adalah Jawa Bali-Madura. Ketika akhir Agustus atau paling lambat September melandai. Kita akan hadapi potensi krisis di luar Jawa. Dalam waktu dekat Sumatera," katanya.

Presiden Joko Widodo pun menyebut Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta hati-hati. Dicky menyebut, NTT memiliki masalah pengetesan atau testing.

"NTT karena berdekatan. Mungkin sama daerah yang sekat dengan Jawa, Bali, Madura akan cepat masa krisisnya. Sumatera, kemudian NTT, NTB salah satu yang mobilitas interaksi tinggi," kata Dicky.

"Di NTT sejak awal, 3T jauh dari kata memadai, dan merupakan provinsi yang minim tes dan tidak sesuai skala penduduk dan eskalasi pandemi. Dan ini jadi potensi bom waktu wabah," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads