Penemuan mortir menggemparkan warga Kampung Sodong, Desa Sodong Hilir, Kecamatan Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tiga buah mortir aktif temuan seorang warga bernama Yayan tepat di belakang rumahnya tersebut dinonaktifkan tim Gegana Polda Jawa Barat.
Ketiga mortir itu awalnya ditemukan Yayan saat tengah membersihkan rumput dan ilalang di tebing belakang rumah. Ia melihat benda menyerupai botol berada di tebing. Setelah didekati ternyata berbentuk besi.
"Saya lagi beres-beres di belakang rumah, lagi babat rumput, ada kayak botol. Saya dekati ternyata kaya besi saya laporan ajah ke Koramil dan polisi," kata penemu mortir, Yayan, di rumahnya, Sabtu (7/8/21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yayan menyebut posisi dua mortir muncul di permukaan. Sementara itu, satu mortir lainnya dalam posisi tertanam.
"Kelihatan awalnya satu, dideketin lagi dua yang kelihatan, tahu di bawahnya ternyata masih ada satu," ucap Yayan.
Petugas kepolisian dan TNI langsung mendatangi lokasi setelah mendapatkan laporan penemuan mortir. Petugas memasang garis polisi agar lokasi tidak didekati warga.
"Kami dapat laporan dari warga, yaitu sebuah benda mortir zaman dulu di belakang rumahnya. Pihaknya secara bersama-sama antara TNI-Polri bersinergi untuk mengamankan TKP. Kita jaga jangan sampai ada warga mendekat, menjaga hal-hal tidak diinginkan," kata Iptu Atang BK, Kapolsek Sodonghilir, di lokasi.
Kepolisian Resor Tasikmalaya langsung menghubungi tim Gegana Polda Jabar. Tim langsung turun ke lokasi untuk evakuasi mortir. Tak berselang lama, tampak petugas Gegana berpakaian lengkap menggali mortir. Alat khusus digunakan untuk membawa mortir menjauh permukiman.
Antisipasi ledakan, mortir akhirnya dijinakkan. Lokasi penjinakan di kawasan Lapangan Pangangonan, yang jauh dari permukiman.
Tiga Mortir Aktif Diledakkan
Atang menyebut mortir pun langsung dievakuasi oleh tim Gegana Polda Jabar setelah ditemukan. Setelah dievakuasi, kata dia, mortir langsung dijinakkan dengan cara diledakkan.
"Alhamdulillah mortir dievakuasi tim Gegana Polda Jabar. Langsung dijinakkan dengan cara diledakkan jauh dari permukiman," tambah Atang.
Mortir ini memiliki panjang 30 sentimeter. Diduga peninggalan tahun 1949 selepas kemerdekaan.
(maa/maa)