Anies: Efek Pandemi di RI Akan Lebih Lama, Harus Serius Ambil Hikmahnya

Anies: Efek Pandemi di RI Akan Lebih Lama, Harus Serius Ambil Hikmahnya

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Sabtu, 07 Agu 2021 17:47 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau rumah susun Nagrak di Jakarta Utara. Rusun itu dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri pasien COVID-19.
Anies Baswedan (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memprediksi efek pandemi COVID-19 bakal berlangsung lama di Indonesia karena keterbatasan di sektor keuangan dan kesehatan. Anies meminta bangsa Indonesia benar-benar mengambil hikmah dari pandemi COVID-19 untuk dijadikan pelajaran ke depannya.

"Jadi sekarang ini ketika kita berhadapan dengan suasana pandemi. Saya rasa ini adalah salah satu persimpangan penting umat manusia sedunia, bukan hanya kita di Indonesia," ujar Anies dalam diskusi virtual bertajuk 'Peluncuran dan Bincang Buku Negara Bangsa di Simpang Jalan', Sabtu (7/8/2021).

"Efeknya akan lama, dan mungkin lebih lama bagi negara-negara berkembang seperti kita karena kapasitas keuangan, kapasitas kesehatan, dan lain-lain. Sehingga kita harus secara serius mengambil hikmah dari perjalanan selama ini," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Anies berbicara soal persimpangan jalan dalam pandemi COVID-19 yang harus diambil bangsa Indonesia. Dia pun menarik persimpangan jalan yang telah dilalui Indonesia dalam beberapa waktu ke belakang.

Menurutnya, Indonesia juga pernah mengambil simpang jalan yang salah tercatat dalam sejarah. Walau demikian, Anies mengungkit peristiwa Sumpah Pemuda, yang dia anggap sebagai 'belokan yang benar', karena rakyat Indonesia berhasil meredam ego.

ADVERTISEMENT

"Indonesia memang banyak melewati simpang jalan, jauh sebelum pandemi ini. Kadang-kadang kita ngambil belokan yang benar, kadang-kadang kita ngambil belokan yang salah. Dan belokan-belokan itu tercatat dalam sejarah. Kita misalnya mengambil belokan yang benar, di saat kita begitu berbeda-beda, lalu bisa menundukkan egonya, muncul terobosan dahsyat Sumpah Pemuda. Itu dahsyat tuh. gimana efeknya sampai sekarang," papar Anies.

Kemudian, Anies juga mengungkit kemerdekaan Indonesia yang diintervensi oleh pemuda agar dideklarasikan pada 17 Agustus 1945 sebagai persimpangan jalan yang harus diambil secara tepat. Kala itu, Bung Karno bersama pahlawan lainnya berencana mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'Anies: Pengelola Usaha Akan Disanksi Jika Izinkan Warga Masuk Belum Vaksin':

[Gambas:Video 20detik]



"Lalu anak-anak muda ini mengintervensi. Itu adalah persimpangan jalan, opportunities yang didorong anak-anak muda. Apa yang terjadi kalau anak-anak muda tidak bergerak? Jadi kita selalu ada simpangan-simpangan jalan," terangnya.

"Tapi intinya adalah bahwa kita selalu menemui persimpangan jalan dan kapan persimpangan jalan itu pilihannya menjadi benar, dan kapan salah. Kalau boleh saya garis bawahi, di simpang jalan, ketika pilihan dalam persimpangan itu mengutamakan kepentingan bersama, kepentingan orang banyak, kepentingan untuk negara, maka pilihan persimpangan jalannya menjadi benar," tegas Anies.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads