Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kejujuran harus diutamakan dalam mengatasi pandemi COVID-19. Menurut Anies, salah satu kejujuran yang diperlukan pada masa pandemi Corona (COVID-19) di Indonesia adalah berkaitan dengan data kasus.
"Jujur dalam masa pandemi ini benar-benar diberikan tempatnya. Karena tidak mungkin pandemi ini diselesaikan tanpa jujur," ujar Anies dalam diskusi virtual bertajuk 'Peluncuran dan Bincang Buku Negara Bangsa di Simpang Jalan', Sabtu (7/8/2021).
Anies menyebut Pemprov DKI tidak pernah memanipulasi data kasus virus Corona sejak awal. Dia memastikan pihaknya transparan terkait data Corona di DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di DKI Jakarta, misalnya, dari awal pandemi selalu katakan tidak akan nambah data, tidak akan ngurangin," katanya.
Anies menilai pihaknya selalu menyampaikan data kasus COVID-19 kepada publik secara apa adanya. Anies menyebut transparansi sebagai kunci.
"Yang sedang bermasalah sampaikan bermasalah, yang sudah baik sampaikan baik, apa adanya. Transparansi jadi kunci. Karena kebijakan tidak mungkin dibuat di dalam sikap yang tidak transparan," tutur Anies.
Diketahui, kasus COVID-19 di DKI Jakarta mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Jumlah kasus harian per Jumat (6/8/) di DKI menyentuh angka 2.185 kasus.
Jumlah kasus aktif di DKI juga menurun dengan 12.787 pasien COVID-19 yang masih dirawat. Jumlah kasus aktif di DKI masih yang terendah di Jawa, misalnya Jawa Barat (107.907), Jawa Timur (46.978), dan Jawa Tengah (45.972).
Simak video 'Dalih Dinkes DKI soal Pemborosan Anggaran Rapid Test Rp 1,19 M':