Manajemen PT Semen Tonasa membantah SPBU di wilayah Pangkep, Sulawesi Selatan, yang meledak dan menewaskan remaja 15 tahun miliknya. SPBU itu disebut milik koperasi karyawan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas PT Semen Tonasa, Deddy Edriansah, saat menggelar jumpa pers di salah satu Warkop di Pangkep, Jumat (6/8/2021) malam.
Deddy menyebut pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian di lapangan. Jadi, dia juga belum bisa menyampaikan kronologi detail peristiwa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi SPBU ini milik koperasi karyawan yang kebetulan ada di dalam wilayah Semen Tonasa. Jadi bukan milik perusahaan ya. Kami juga masih tunggu hasil penyelidikan dari polisi," katanya.
Lebih lanjut, Deddy mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan petugas SPBU yang saat itu berada di lokasi. Dari keterangan yang diperoleh, SPBU itu meledak tiba-tiba saat ada warga yang mengisi BBM.
"Katanya, petugas itu melayani orang di tangki Pertamax. Nah ada pembeli lain di tangki Premium yang langsung mengambil selang untuk mengisi, lalu terjadilah itu kebakaran," ujar Deddy.
Menurutnya, selain melayani kebutuhan BBM karyawan, SPBU yang sudah ada lebih dari 10 tahun itu melayani kebutuhan BBM masyarakat umum. "Di atas 10 tahun. Tapi pastinya standardisasinya dari Pertamina," terangnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan menyebut ada tiga korban akibat kebakaran itu. Satu orang tewas dan dua orang lainnya luka-luka.
"Kebakaran SPBU milik PT Semen Tonasa yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ujar Zulpan dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (6/8/2021) malam.
"Korban MD (meninggal dunia) masih di TKP korban selamat, sementara mendapatkan perawatan di RS (rumah sakit)," lanjutnya.
Zulpan mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Lihat juga video 'SPBU di Kota Malang Terbakar, 2 Mobil Hangus':