Indonesia memiliki kekayaan suku, budaya, hingga tradisi. Salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat zaman dahulu adalah tradisi kubur batu, yakni kuburan orang yang meninggal ditutup dengan lempengan batu besar.
Tradisi kubur batu dilakukan masyarakat di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Tradisi ini dimulai sekitar 1.720-1.780 tahun yang lalu. Batu yang digunakan diperoleh di sepanjang pantai di sana.
Lempengan batu yang digunakan untuk menutup kubur memiliki besar dan tebal yang berbeda. Ukuran dan ketebalan lempengan batu menunjukkan status sosial orang yang meninggal. Makin besar dan tebal lempengan batu, makin tinggi pula status sosial orang yang meninggal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lempengan batu yang sudah diambil di tepi pantai akan diangkut secara gotong royong oleh warga. Lempengan batu akan diangkut oleh 50-100 orang dan dilakukan bergantian. Saat lempengan batu diangkut, seseorang yang memimpin prosesi itu duduk di atas batu tersebut.
![]() |
Pengangkutan batu dari tepi pantai menuju tempat penguburan ini diiringi tabuhan atau pukulan tagonggong, alat musik tradisional Sangihe. Pengangkutan batu bisa memakan waktu lama, tergantung ukuran lempengan batu.
Setelah lempengan batu tiba di tempat penguburan, pemimpin adat akan berdoa terlebih dahulu, barulah batu tersebut diletakkan menutupi kuburan. Prosesi kubur batu kemudian ditutup dengan jamuan makan bersama yang disediakan keluarga orang yang meninggal.
![]() |
Berdasarkan penelitian, artefak yang ditemukan bersama lempengan batu itu adalah tembikar, keramik, dan logam. Benda-benda tersebut kemungkinan bagian dari ritual penghormatan terhadap orang yang meninggal di masa lalu.
Berdasarkan data Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Utara, ada 682 kubur batu pada masa lalu yang tersebar di delapan desa di Kepulauan Sangihe. Hingga kini, tradisi kubur batu masih dilestarikan di Sangihe, meski tak lagi banyak dilakukan seperti masa lampau.
Penasaran dengan tradisi kubur batu di Sangihe? Yuk segera tonton di Rumah Digital Indonesia.
Di Rumah Digital Indonesia, tradisi kubur batu diperkenalkan melalui video animasi. Belajar mengenal lebih jauh tradisi kubur batu akan lebih menarik dengan menonton animasi, bukan?
Kamu bisa menonton animasi tradisi kubur batu dengan membuka situs www.rumahdigitalindonesia.id, lalu pilih peta. Setelah itu, kamu bisa pilih Ruang Literasi Digital, lalu klik Ruang Komunitas.
Kamu bisa menonton animasi tradisi kubur batu di Cerita Indonesia. Selain itu, masih banyak konten menarik lainnya yang bisa kamu nikmati di Rumah Digital Indonesia.
Yuk, kunjungi Rumah Digital Indonesia yang akan menemanimu selama bulan kemerdekaan!
(mae/imk)