.webp)
Situasi di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, sepi pengunjung. Hanya terlihat beberapa pembeli yang datang untuk membeli bumbu dapur dan sayuran.
Pantauan detikcom, Kamis (5/8/2021), pada pukul 11.12 WIB, sejumlah pedagang yang berjualan di pinggir jalan bersiap-siap menutup lapak dagangannya. Mereka terpaksa menutup lapak lebih cepat lantaran kondisi pembeli di Pasar Palmerah tak lagi ramai seperti sebelumnya.
Salah satu pedagang ayam potong, Sumiyarti (40), mengatakan Pasar Palmerah sangatlah sepi semenjak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperketat. Dalam beberapa hari terakhir Sumiyarti mengaku kerap membawa sisa dagangannya kembali ke rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya gimana, keadaan sekarang sepi yang beli. Saya juga bingung. Kalau nggak dagang, nggak makan nanti," kata Sumiyarti saat ditemui.
Sumiyarti pun kini bingung bagaimana menyambung hidup dengan keadaan seperti sekarang ini. Ditambah lagi, banyak pembeli yang menawar harga ayam potong jauh dari harga yang dia jual.
"Kadang pembeli juga nawarnya kelewatan. Kalau nggak dikasih, malah nggak jadi beli. Sedangkan sekarang serbasusah," keluhnya.
 Suasana Pasar Palmerah, Kamis (5/8/2021). (Karin/detikcom) |
Tak jauh dari lokasi yang sama, Jumirah (34) bersama suaminya berdagang sayuran serta bumbu dapur. Mereka juga memiliki keluhan yang sama akibat kian sepinya pembeli di Pasar Palmerah.
"Ya gimana, Mbak, sekarang emang gini kondisinya, sepi yang dateng," ungkap Jumirah.
Sementara itu, di area dalam gedung Pasar Palmerah terlihat masih banyak pedagang yang dengan sabar menunggu kedatangan para pembeli. Tampak pedagang daging potong, pakaian, dan perhiasan setia menunggu para pembeli yang menghampiri lapak mereka. Namun situasi di dalam pasar pun tak jauh beda dengan yang di luar: sepi pengunjung.
Terkait protokol kesehatan (prokes), masih banyak pedagang yang tidak memakai masker. Lain halnya dengan pengunjung pasar yang sudah taat prokes dengan memakai masker, meski ada yang menurunkan maskernya ke dagu.
(mae/mae)
