Pemerintah melanjutkan kebijakan PPKM level 4 untuk membatasi mobilitas warga, supaya dapat menekan penularan COVID-19. Sepinya orang yang melintas di jalan berimbas pada para pedagang kaki lima (PKL).
Salah satu PKL yang biasa mangkal di pinggir jalan Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus), Jauhari, kini tak bisa mengemasi dagangannya di sore hari. Jauhari memilih bertahan hingga malam, dengan harapan pembeli datang.
"Tapi sekarang kadang yang beli satu atau dua orang saja, ditungguin sampai sore. Mau nggak mau, saya tungguin sampai malam. Biar nggak bawa sedikit (uang)," ujarnya kepada detikcom, Rabu (4/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jauhari sehari-hari menjajakan pernak-pernik, seperti bando, tas kecil, hingga kaus kaki. Harga satu barang dagangannya mulai dari Rp 2.000.
![]() |
Tak jauh dari tempat Jauhari berjualan, PKL lainnya yang bernama Mur memilih pulang. Meski terlihat, buah dagangannya masih banyak yang belum terjual.
Mur mengaku uang yang didapat masih bisa digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, meski menurun. Alasan lain mur tak berjualan sampai malam, karena dia harus menjaga anaknya yang masih kecil.
"Saya yang penting cukup buat besok istri belanja harian. Saya juga ada anak masih kecil, kasihan kalau ditinggal sampai malam," jelas dia.
(aud/aud)