Risma Singgung Perbaikan Data Bansos DKI, Golkar Minta Tak Saling Lempar

Risma Singgung Perbaikan Data Bansos DKI, Golkar Minta Tak Saling Lempar

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 05 Agu 2021 08:40 WIB
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta
Judistira Hermawan (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyinggung DKI lamban memperbaiki data penerima bantuan sosial (bansos). Fraksi Golkar DPRD DKI mengaku persoalan data bansos memang sudah ada sejak awal pandemi, namun telah selesai diperbaiki saat itu.

"Ya saya kira begini ya, mengenai data penerima bantuan ini kan selalu menjadi persoalan, bahkan sejak awal pandemi kami Fraksi Golkar sudah mengingatkan ada salah sasaran penerima saat itu, dan saya kira sudah ada perbaikan, baik data maupun mekanisme pemberiannya, yang lalu BST kan melalui Bank DKI sekarang melalui Pos Indonesia, saya kira sudah ada perbaikan," kata Sekretaris Fraksi Golkar DKI Judistira Hermawan kepada wartawan, Rabu (4/8/2021) malam.

Judistira mengatakan persoalan yang masih ada saat ini adalah data ganda penerima bansos. Tapi, menurutnya, adanya persoalan itu bukan malah menjadi perdebatan antara pusat dan daerah. Dia meminta semua bekerja sama menyelesaikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang masih ada persoalan data ganda dan sebagainya, ya kami DPRD DKI berharap segera duduk sama-sama, hilangkan ego sektoral, pusat dengan daerah, apalagi kemudian harus berdebat di ruang publik, saling melempar gitu kan kesannya," ujarnya.

"Di saat masyarakat saat ini sedang kesulitan ekonomi, bukan hal seperti ini yang diinginkan untuk didengar. Tapi bagaimana ada kolaborasi yang baik sehingga kebijakan itu bisa cepat dan tepat dirasakan langsung oleh masyarakat," lanjut Judistira.

ADVERTISEMENT

Judistira berharap persoalan data ganda di DKI ini dapat segera diselesaikan. "Sekali lagi kami harapkan perihal data ganda ini bisa segera diselesaikan, kasihan ini ada 90 ribu KK yang masih tertahan bantuannya karena datanya belum clear," ujarnya.

Sama halnya dengan anggota DPRD F-PAN Oman Rohman Rakinda. Dia meminta agar pusat dan daerah berkoordinasi untuk memperbaiki data bansos.

"Data ganda sebanyak 99.450 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kemensos sehingga Pemprov DKI belum bisa menyalurkan bantuan sebelum ada validasi data. Menurut hemat kami, harus segera diselesaikan," ujar Oman.

Oman mengatakan sebaiknya Mensos Risma membalas surat Anies secara resmi, sehingga tidak hanya berdebat di ruang publik.

"Data KPM perlu divalidasi, surat dari Gubernur DKI sebaiknya dibalas dengan surat resmi juga. Karena dampak data ganda atau TDK absahnya data bisa jadi ada potensi kerugian negara. Gubernur perlu pegangan data sesuai keputusan Pusdatin Kemensos untuk memastikan data KPM mana yang jadi beban APBN dan mana yang jadi beban APBD," ujarnya.

Simak juga video 'Jurus Risma Cegah Korupsi Bansos Selama PPKM':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikut

Sebelumnya, singgungan Mensos Risma itu sekaligus membalas surat dari Gubernur DKI Anies Baswedan perihal data ganda penerima bantuan sosial di Jakarta. Risma membalasnya dengan menyinggung lambannya perbaikan data penerima bantuan sosial (bansos) dari Pemprov DKI.

Surat Anies untuk Risma itu sebelumnya diungkap Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari. Premi mengungkapkan Anies sudah bersurat ke Risma untuk meminta kepastian data penerima bansos.

Permintaan itu dilakukan lantaran masih ada data ganda sebanyak 99.450 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kemensos sehingga Pemprov DKI belum bisa menyalurkan bantuan sebelum ada validasi data.

"Pak Gubernur sudah bersurat kepada Ibu Menteri Sosial untuk meminta kepastian data by name by address," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (30/7).

Jawaban Risma

Risma mengaku tidak tahu persis surat dari Anies tersebut. Namun dia mengatakan ada usulan dari Pemprov DKI terkait penyaluran bansos lewat bank.

"Saya tidak tahu persis soal surat dari (Gubernur) Jakarta. Kemarin memang dari Jakarta ada usulan penyaluran lewat bank. Setelah dirapatkan, kemudian dua minggu lalu Bank DKI menyatakan nggak bisa karena harus buat rekening baru. Saya nggak butuh 1-1,5 bulan. Kita tawarkan ke bank lain demikian pula. Akhirnya kemudian di PT Pos akhirnya dan sekarang alhamdulillah 95 persen untuk salurnya BST," tutur Risma di kantornya, Jakarta, Selasa (3/8).

"Saya tidak tahu persisnya di mana samanya. Silakan komunikasi. Insyaallah kami buka semua tidak ada yang kami tutupi," imbuh dia.

Dia kemudian menyinggung persoalan perbaikan data dari Pemprov DKI. Risma mengatakan beberapa waktu lalu saat akan penutupan penyerahan data bansos, Pemprov DKI baru memperbaiki datanya 40 persen. Dia pun akhirnya meminta staf Kemensos turun tangan membantu perbaikan itu.

"Silakan mau gimana ya, saat kita mau penutupan bulan apa itu, di DKI itu baru 40 persen perbaikan datanya. Akhirnya saya suruh staf saya turun untuk bantu," ujar Risma.

Kendati demikian, Risma mempersilakan jika Pemprov DKI ingin mengusulkan tambahan penerima bansos. Sebab, banyak daerah juga melakukan hal yang sama.

"Silakan kalau mau usulkan tambahan. Daerah banyak mengusulkan dan lakukan perbaikan data sehingga bisa akomodir, daerah lain banyak jumlah usulannya karena kita perbaiki datanya," pungkas dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads