Ditlantas Polda Metro Jaya telah melakukan evaluasi perihal pelaksanaan PPKM di Jakarta. Hasilnya, ada peningkatan mobilitas warga selama penerapan kebijakan PPKM level 4.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan data itu mengacu pada grafik mobilitas warga dari PPKM mikro dan PPKM darurat. Dibanding dua kebijakan itu, mobilitas warga selama PPKM level 4 justru mulai naik.
"Kita bisa melihat dibandingkan dengan PPKM mikro, PPKM darurat, bahkan PPKM level 4, minggu satu ini masih terjadi penurunan yang cukup signifikan. Tapi kemudian masuk ke PPKM level 4 di minggu kedua bahkan beberapa hari kemarin angkanya sudah mulai naik dan hampir mendekati sebelum masa PPKM mikro," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sambodo, di masa PPKM mikro, pihaknya mencatat adanya penurunan mobilitas sebesar 39 persen pada minggu kedua penerapan kebijakan tersebut. Pada PPKM darurat pihaknya kemudian mencatat adanya penurunan 52 persen mobilitas warga.
"Namun bila dibandingkan dengan minggu sebelumnya kalau PPKM darurat dibandingkan dengan PPKM minggu ketiga maka justru ada kenaikan 7 persen," terang Sambodo.
Sambodo menambahkan mengacu data mobilitas warga di PPKM level 4 di pekan kedua penerapan, pihaknya mencatat adanya kenaikan mobilitas 26 persen dibanding saat PPKM darurat dan PPKM mikro.
"Bahkan bila dibandingkan dengan minggu kedua kenaikannya menjadi 26 persen. Maka kemarin saya bilang kemarin rata-rata ada kenaikan 30 persen dibandingkan pada saat PPKM level 4 minggu pertama dibandingkan PPKM darurat minggu ketiga," ungkap Sambodo.
Selain itu, dia menyebut selama PPKM level 4 diberlakukan memang ada penurunan mobilitas di tempat-tempat umum. Mobilitas warga terlihat meningkat justru di pemukiman dan perumahan.
"Kalau kita lihat dari Google Mobility memang semua terjadi penurunan ini yang sampai tanggal 14 Juli ini yang sampai tanggal 29 Juli. Penurunan terbesar ada di trans station, ada di terminal ada di stasiun di taman-taman, tempat olahraga, di taman-taman umum terjadi penurunan sampai minus 53 persen," beber Sambodo.
"Lalu minus 43 persen di tempat kerja dan di tempat retail turun 37 persen. Yang jadi kenaikan itu ada di permukiman perumahan yang memang ada kenaikan," sambungnya.
Lebih lanjut Sambodo mengatakan, tiga hari terakhir, pihaknya mencatat adanya kenaikan mobilitas warga. Hal itu dikhawatirkan akan berpengaruh kepada kenaikan penyebaran virus Corona di Jakarta.
"Yang harus diantisipasi bahwa ada peningkatan di 3 hari terakhir. Ini yang menjadi keprihatinan kita karena bagaimana hubungan antara grafik ini dengan angka (penyebaran) COVID-19," pungkas Sambodo.
Sambodo menilai ada korelasi dari peningkatan mobilitas warga dengan kenaikan jumlah kasus positif COVID. Kenaikan mobilitas warga di PPKM level 4 ini dikhawatirkan akan berdampak pada penyebaran kasus COVID-19.
"Angka mobilitas dengan angka penambahan kasus harian maka sangat terlihat bagaimana korelasinya antara mobilitas itu sangat mempengaruhi perkembangan kasus COVID harian," katanya.
"Angka ini membuktikan bahwa ketika mobilitas meningkatkan, maka angka COVID seminggu kemudian pasti meningkat. Ketika terjadi penurunan, maka seminggu kemudian angka ini akan turun," jelas Sambodo.
(ygs/idn)