Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak menyelenggarakan kegiatan dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan yang diperingati setiap 17 Agustus yang menimbulkan kerumunan. Anies menyebut pihaknya masih belum mengizinkan aktivitas apa pun yang memicu kerumunan.
"17-an kita lakukan seperti kemarin kita merayakan peringatan hari besar. Saat ini kita masih belum bisa menyelenggarakan aktivitas kerumunan apa pun," kata Anies Baswedan usai menghadiri peluncuran vaksinasi merdeka di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (1/8/2021).
Anies mengatakan angka kasus COVID-19 di DKI saat ini memang sudah mengalami penurunan. Anies menyebut kasus aktif COVID-19 di DKI saat ini tercatat 17 ribu kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin garis bawahi bahwa kegiatan pembatasan mobilitas sejak awal Juli kemarin berdampak amat baik pada pengendalian COVID. Ini adalah hasil kerja keras kita semua, ribuan petugas yang bertugas siang malam kemudian jutaan rakyat yang mentaati, angkanya apa, terlihat itu kasus baru turun, kalau kasus baru turun artinya penularan dalam dua minggu terakhir menurun sekali, tanggal 16 Juli di Jakarta ada 113 ribu kasus, hari ini akhir dua minggu kemudian 17 ribu," kata Anies
Anies menyebut, pada 16 Juli lalu, kasus aktif COVID-19 di Jakarta sempat menyentuh angka 113 ribu kasus, tapi kini turun 100 ribu kasus. Dia menyebut penurunan kasus aktif COVID-19 itu menjadi bukti PPKM berjalan efektif.
"Bayangkan turun 100 ribu kasus aktif. Ini bukti konkret bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan kemarin efektif, mari kita teruskan," ucapnya.
Positivity rate COVID-19 di Jakarta saat ini berada di angka 15 persen. Jika angka positivity rate turun lagi di bawah 5 persen, kata Anies, Jakarta bisa dinyatakan masuk zona aman.
"Saya mengajak kepada semua untuk jangan kendur, ini belum selesai, kapan nanti kita bisa merasakan aman, positivity rate kita masih 15 persen, 16 April, 15 April positivity rate 45 persen turun jadi 15 persen. Insyaallah kalau ini di bawah 5 persen kita bisa mengatakan masuk zona aman," kata Anies.
Selain itu, Anies memaparkan kondisi bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit di Jakarta yang saat mengalami penurunan menjadi 70 persen. Jakarta akan dinyatakan aman, lanjut Anies, jika persentase keterisian BOR itu di bawah 60 persen.
"Yang kedua, rumah sakit, BOR rumah sakit itu 94-95 persen di pertengahan Juli, sekarang sudah 70-an persen, aman bila di bawah 60 persen," kata Anies.
Anies meminta seluruh pihak tidak cepat puas terhadap hasil ini. Anies mencontohkan kejadian saat Perang Uhud, yang kala itu tentara muslim tidak tahan terhadap proses untuk melawan musuh yang akhirnya terjadi kekalahan.
"Jadi kita ingin semuanya jangan kendur, jangan puas, jangan merasa berhasil, ingat kalau yang Muslim punya pengalaman tentang Perang Uhud, Perang Uhud itu sudah mau menang, tapi nggak tahan, apa yang terjadi? kekalahan, karena tidak tahan untuk tabah sebelum prosesnya tuntas, mari kita tuntaskan insyaallah kita akan bisa betul-betul menang," ucapnya.