Gara-gara kotoran anjing, seorang pria di Cengkareng, Jakarta Barat, harus kehilangan nyawa di tangan tetangganya. Potensi konflik seperti sangat besar jika pemilik anjing ataupun kucing tidak bisa mengurus peliharaannya dengan baik.
Selain kotoran, potensi masalah yang bisa muncul adalah dari suara gonggongan anjing yang keras. Apalagi bila anjing yang menggonggong lebih dari seekor dan terjadi pada saat yang tidak tepat.
Dokter hewan Rajanti meminta pemilik anjing atau kucing memahami hewan peliharaannya dulu. Karena anjing yang menggonggong itu pasti ada pemicu atau alasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, kan dia gonggong itu maksudnya apa? Kan itu harus dicari tahu dulu. Kenapa dia gonggong-gonggong? Kalo dia gonggong-gonggong karena dia protes ingin keluar, ya berarti kan kita harus beri tahu owner-nya bahwa dia nggak bisa di dalem kandang. Apakah ada ruangan yang lebih baik buat dia? Sehingga dia bisa lebih explore," kata Rajanti dalam program Viral di detikcom.
Rajanti mengatakan anjing menggonggong punya tujuan atau ada hal yang ingin mereka sampaikan. Gonggongan punya frekuensi berbeda-beda, tergantung apa yang dirasakan anjing tersebut.
"Jadi ada yang menggonggong dengan gonggongan biasa, dia boring, dia mau keluar, dia nggak bisa lihat temannya jalan-jalan, sementara dia di kandang, mungkin gitu. Atau mungkin di luar rumah ada orang ribut. Nah, dia akan gonggong karena dia ingin tahu itu apa. Nah, tapi gonggongan yang lebih pada panik, dia mungkin menyampaikan sesuatu biasanya. Jadi dia menyampaikan sesuatu," terangnya.
Pemilik anjing harus mengecek kondisi anjingnya bila gonggongan yang dikeluarkannya berkesan panik. Apalagi bila disertai bahasa tubuh yang tidak wajar.
"Karena mereka punya body language ya. Memang itu nggak menjadi suatu pakem ya. Bukan suatu aturan bahwa kalau dia menggonggong pasti dia mau pup, kalau dia menggonggong seperti ini dia maunya kencing, nggak sih kalau menurut saya. Karena masing-masing dari mereka kan berbeda-beda. Jadi personality mereka beda-beda, kan," tuturnya.
Terlepas dari gonggongan anjing yang mungkin terkadang menjengkelkan bagi sebagian orang, Rajanti menekankan pentingnya toleransi. Harus ada saling mengerti antartetangga.
"Tentunya harus ada toleransi ya. Karena apa pun yang terjadi di rumah itu, sebenarnya kan bukan selama itu tidak mengganggu ketenteraman umum. Gitu loh ya. Harusnya itu tidak bisa kita orang luar campur tangan, gitu loh. Karena kita nggak berhak gitu ya. Kecuali itu dia tadi ya, kalau misalnya kita pun yang memiliki hewan pun kita juga harus mengerti bahwa kita juga punya kode etik, jangan sampai hewan kita mengganggu kenyamanan umum," terangnya.