Ada hal genting di balik kejadian tukang bakso keliling di Jakarta Barat yang melayani pasien Corona di hotel. Epidemiolog menyoroti hal genting itu adalah sosialisasi terkait isoman yang perlu dievaluasi.
Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman, bahkan mengaku tersenyum getir saat tahu soal kejadian ini. Artinya, kata dia, wawasan warga terkait isoman ini kurang.
"Ini antara tersenyum, tapi tersenyum getir. Ini menunjukkan betapa luar biasa literasi tentang orang isoman ini kurang," kata Dicky kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita ini bersama. Bukan pemerintah saja. Jadilah pengelola isolasi yang bertanggung jawab, yang profesional juga," lanjutnya.
Dia menjelaskan, alih-alih ke luar hotel, pasien isoman ke luar kamar saja tidak boleh. Keluar untuk jajan bakso artinya sudah keluar melewati dua lapis isolasi.
"Jangankan keluar hotel, keluar dari kamar itu nggak boleh. Kalau jajan bakso itu artinya keluar dua lapis, keluar kamar dan hotel," tuturnya.
Dia menilai kelalaian ini bisa disebabkan pengelola hotel yang tidak paham soal monitoring pasien isoman. Namun, hal ini bisa juga karena sosialisasi yang perlu dievaluasi.
"Kemungkinannya satu, pengelola hotel tidak paham monitoring. Atau aparat atau misalnya Pemda tidak paham monitoring-nya. Atau sosialisasi bagaimana menjadi penyelenggara karantina yang perlu dievaluasi," ungkapnya.
Simak video 'Momen Petugas Jemput Tukang Bakso yang Layani Pasien Corona':
Pasien Isoman Jajan Bakso
Seperti diketahui, kejadian ini bermula dari viral sebuah foto pasien Corona yang menjalani isolasi mandiri di sebuah hotel di Jakarta Barat makan bakso di halaman. Terlihat para pasien COVID itu duduk lesehan sembari menyantap semangkuk bakso.
Pada foto yang beredar tersebut tampak pasien isoman berada dalam halaman hotel yang dipagar. Mereka terlihat memesan makanan kepada pedagang yang berada di luar hotel.
Berdasarkan foto yang beredar, pagar hotel memang terkunci, tapi terali pagar tidak tertutup rapat. Jadi pasien bisa melakukan interaksi dari dalam dan luar hotel.
Satpol PP sudah memberi teguran ke pihak hotel. Hotel yang ditunjuk sebagai lokasi isoman juga sudah menutup terali dengan kain, termasuk memberi tulisan larangan berjualan di area hotel dan pasien dilarang membeli makanan dari pedagang luar hotel.
Tukang bakso keliling di Jakarta Barat yang melayani pasien Corona di hotel pun ditemukan dan sudah di-swab PCR. Dia kaget saat mengetahui pembelinya merupakan pasien positif Corona.
"Tukang baksonya kaget dan bersedia langsung di-swab PCR demi kesehatan lingkungannya," ujar Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).
Satpol PP sudah menjemput si tukang bakso di tempat tinggalnya di kawasan Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat. Tukang bakso itu dites PCR di Puskesmas Cengkareng pada pukul 09.00 WIB.
Saat dijemput, dia diingatkan oleh petugas Satpol PP agar waspada di situasi pandemi. Pedagang juga diingatkan untuk melayani pembeli dengan cara membungkus pesanan.
"Lain kali lihat dulu situasinya ya, Pak. Jadi melayaninya dengan plastik biar bisa dibungkus. Di kemudian hari teman-teman yang lain kalau bisa dibungkus saja. Situasi sekarang lagi pandemi. Mudah mudahan sehat," kata salah satu petugas Satpol PP dalam video saat penjemputan.
(rdp/fjp)