Duka Lansia Wafat Tak Tertangani Sebab Ratusan Nakes Isolasi Mandiri

Round-Up

Duka Lansia Wafat Tak Tertangani Sebab Ratusan Nakes Isolasi Mandiri

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 27 Jul 2021 05:40 WIB
Seorang nenek meninggal di ambulans karena ditolak RSUD AW Syahranie. (dok. Istimewa)
Foto: Seorang nenek meninggal di ambulans karena ditolak RSUD AW Syahranie. (dok. Istimewa)
Samarinda -

Nenek berusia 80 tahun tutup usia di rumah sakit (RS) dalam kondisi belum tertangani. Pasalnya saat itu ratusan tenaga kesehatan (nakes) tengah isolasi mandiri.

Peristiwa duka ini terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Syahranie, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Yuda Herlin Pratama (23) menceritakan ibunya dilarikan ke RS karena mengalami sesak nafas.

Yuda mengantar ibunya ke RS pada Senin (26/7) menggunakan ambulans. Namun mereka sempat tertahan di pintu masuk rumah sakit oleh 2 orang petugas keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka setop mobil ambulans yang membawa ibu saya dan melarang masuk mobil ambulans dengan alasan RS sudah penuh, padahal saat itu ibu saya lagi membutuhkan pertolongan," kata Yuda kepada detikcom di lokasi.

Meski ditolak, Yuda terus berupaya agar ibunya bisa dimasukkan ke dalam RS agar mendapat perawatan. Petugas tetap melarang dengan alasan tempat tidur penuh dan oksigen habis.

ADVERTISEMENT

"Mereka juga mengatakan tempat tidur maupun oksigen habis sehingga mereka terus melarang mobil ambulans milik Masjid At Taufik yang membawa ibu saya masuk," jelas Yuda.

Usai 20 menit berdebat, Yuda diizinkan membawa ibunya ke UGD. Namun ibunda Yuda meninggal dunia di depan pintu UGD dalam kondisi belum tertangani.

Keributan tak terhindarkan. Yuda meminta pertanggungjawaban.

"Karena kesal dengan ulah rumah sakit keluarga pun akhirnya mengamuk dan meminta pertanggungjawaban pihak RS, khususnya dua petugas keamanan yang sempat menghadang ambulance tadi," kata Yuda.

Simak penjelasan pihak RS di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Ditolak Sejumlah RS, Pasien Corona Datangi Kantor Gubernur Kaltim

[Gambas:Video 20detik]



"Banyak sekali keanehan yang kami lihat di rumah sakit, dari pintu masuk yang dipalang hingga pintu UGD yang di borgol agar orang tidak bisa masuk. Masalah kembali muncul saat kami mau meminta agar jenazah ibu saya diperiksa swap antigen agar bisa meyakinkan warga sekitar bahwa ibu saya tidak COVID," jelasnya.

Tenaga Medis Terbatas

Pihak RSUD AW Syahranie Samarinda menjelaskan kondisi SDM yang tersedia untuk menangani pasien. RSUD AW Syahranie Samarinda menyatakan sebenarnya mereka sudah tidak mampu menerima dan merawat pasien.

"Memang benar ada kejadian seperti itu, namun itu kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal, dampaknya seperti ini pasti akan terjadi," kata Direktur RSUD AW Syahranie Samarinda dr David Hariadi melalui juru bicaranya, dr Arysia Andhina kepada detikcom, Senin (26/7).

Dia menegaskan, pihaknya sudah tidak mampu lagi menangani semua pasien yang datang. Kondisi serupa juga terjadi di RS lain.

Saat ini sedikitnya ada 250 nakes RSUD AWS menjalani isolasi mandiri. Mereka berharap ada tambahan nakes.

"Kami berharap ada penambahan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan seperti yang dilakukan tahun lalu, namun memang tenaga kesehatan juga merupakan SDM yang sulit dicari saat ini," kata dia.

"Memang perlu waktu yang lama untuk merealisasikannya penambahan tim medis di rumah sakit yang harus dilakukan saat ini adalah pemahaman kepada masyarakat untuk mengerti akan kondisi saat ini," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/nvl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads