Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajeckshah (Ijeck) meminta warga memaklumi kebijakan PPKM level 4. Ijeck mengajak masyarakat ikut menaati protokol kesehatan (prokes) agar angka bed occupancy ratio (BOR) tak melonjak.
"Pemerintah melihat memang salah satu cara untuk menghindari menyebar luasnya virus ini adalah pembatasan kegiatan masyarakat, tapi di satu sisi kita menyadari masyarakat kita juga secara ekonomi dia butuh, karena banyak masyarakat kita bekerja hari ini untuk makan hari ini," kata Ijeck kepada wartawan di rumah dinasnya, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (26/7/2021).
"Tapi melihat pentingnya kesehatan ini kita harap masyarakat bisa memakluminya. Jadi ya mohon dimaklumi, dan mohon kita kerjasama karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pasti juga masyarakat harus menyadari," sambung Ijeck.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ijeck lalu menyampaikan pemerintah juga memikirkan jalan keluar untuk masyarakat yang terdampak ekonominya oleh PPKM. "Yang pasti kita akan memikirkan jalan keluarnya bagaimana selanjutnya untuk mengatasi ekonomi masyarakat kita yang lagi sulit saat ini," tutur Ijeck.
Sebelumnya Ijeck menuturkan hampir seluruh ibu kota provinsi mengalami peningkatan BOR. Dia juga menjelaskan hal itu terjadi karena jumlah penduduk di ibu kota provinsi lebih padat.
"Memang hampir kita lihat di seluruh provinsi, ibu kota provinsinya pasti peningkatan BOR nya tinggi. Kenapa? Memang dari jumlah penduduknya yang padat, dan orang yang masuk ke provinsi itu kan pasti ke ibu kota provinsi," jelas Ijeck.
"Melihat peningkatan BOR ini, inilah menjadi suatu hal untuk mengatasi jangan sampai BOR ini membludak akhirnya RS sampai tidak punya tempat lagi, diperpanjanglah untuk PPKM level 4 yang saat ini Sumut itu di Kota Medan," tambah dia.
Ijeck juga menyampaikan adanya simpang siur informasi mengenai vaksinasi. Ijeck pun menegaskan manfaat vaksin COVID-19.
"Saat ini kita Sumut terus mengajak masyarakat untuk segera ikut dalam program vaksinasi nasional. Isu-isu atau berita-berita tentang vaksin yang membuat masyarakat bingung, perlu kita jelaskan sekali lagi bahwa vaksin tidak ada efek apapun untuk kesehatan. Tapi, sangat baik untuk kesehatan untuk menangkal virus COVID," papar Ijeck.
"Bukan berarti vaksin kebal untuk virus COVID, tapi vaksin adalah agar orang kalau terpapar COVID tidak memperparah keadaan kesehatannya dibandingkan orang yang belum vaksin. Dan orang yang sudah vaksin pun masih mungkin terpapar COVID tetapi tidak separah orang yang tidak vaksin," tambah Ijeck.