Pemimpin redaksi (pemred) dari sebuah media lokal di Medan, Sumatera Utara (Sumut), mengalami kejadian mengerikan. Pria yang diketahui bernama Persada Bhayangkara Sembiring itu disiram dengan air keras.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (25/7) pukul 22.00 WIB. Usut punya usut, aksi penyiraman ini terkait pemberitaan tentang perjudian yang diberitakan oleh media milik korban.
"Diduga sering menaikkan berita perjudian, lalu ditelepon, jumpalah di Simpang Selayang. Setelah jumpa, lalu tiba-tiba diduga Pemred Jelajah perkara disiram air keras ke wajahnya," tutur Ketua PWI Sumut Hermansja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PWI Sumut akan membentuk tim untuk mendampingi korban dalam menjalani kasusnya. Herman juga mengingatkan agar wartawan berhati-hati dalam menjalankan tugas.
Wajah Korban Bengkak
Rekan korban, Bonni Manulang, mengatakan dirinya dihubungi Persada usai peristiwa itu terjadi. Bonni kemudian membawa Persada untuk berobat ke RS Adam Malik Medan.
"Untuk kondisi korban setelah wajah disiram air keras, tampak sangat parah, mengerikan di sekitar wajah tersiram air keras, wajah langsung bengkak (tembem) dan menguning, tapi tidak sampai melepuh. Tetapi setelah ditangani tim medis, kondisi fisik sudah semakin baik dan bisa melihat," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
Bonni mengatakan Persada saat peristiwa itu sedang menunggu seseorang di lokasi kejadian. Dari keterangan Persada, menurut Bonni, dia disiram dua orang yang menggunakan sepeda motor.
"Tiba-tiba datang dua orang pria mendekat dengan menggunakan sepeda motor. Tanpa berbicara apa-apa, satu orang pria itu turun dari motornya dan langsung menyiramkan sesuatu ke bagian wajahnya yang belakangan diketahui adalah air keras," jelasnya.
Polisi Periksa CCTV
Polisi turun tangan mengusut kejadian ini. Sejumlah saksi diperiksa.
"Tim masih mendalami, sudah ada beberapa yang dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.
Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Langgak Putra, mengatakan pihaknya telah memeriksa saksi dan mengecek CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dia mengatakan ada sembilan saksi yang dimintai keterangan.
"Masih kami selidiki pelakunya. Saksi-saksi kami periksa. CCTV kami analisa. Sembilan orang (saksi telah dimintai keterangan)," sebut Rafles.
Rafles mengatakan korban diduga disiram air keras setelah membuat janji temu dengan seseorang. Namun, orang tersebut tak kunjung datang dan tiba-tiba Persada disiram dengan cairan diduga air keras.