Menyerah! Pedagang Kuliner Terdampak Pandemi di Sumut Kibar Bendera Putih

Menyerah! Pedagang Kuliner Terdampak Pandemi di Sumut Kibar Bendera Putih

Datuk Haris Molana - detikNews
Sabtu, 24 Jul 2021 15:30 WIB
Pedagang di Medan dan Deli Serdang kibarkan bendera putih karena terdampak pandemi COVID-19. (Datuk Haris M/detikcom)
Pedagang di Medan dan Deli Serdang mengibarkan bendera putih karena terdampak pandemi COVID-19. (Datuk Haris M/detikcom)
Medan -

Sejumlah pedagang kuliner malam Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), melakukan aksi pengibaran bendera putih. Aksi ini dilakukan karena mereka menyerah terhadap keadaan selama pemberlakuan PPKM.

Pantauan detikcom, aksi pengibaran bendera putih itu dilakukan oleh pedagang di Pajak Kedan, Kompleks MMTC, Deli Serdang, Sabtu (24/7/2021). Sejumlah pedagang awalnya mengikat bendera terbuat dari kain putih pada kayu yang telah disediakan. Lalu, mereka mengikat bendera itu di depan lapak masing-masing.

"Kami dari pedagang kuliner malam Kota Medan, kami adalah pedagang yang mulai bekerja malam hari. Saat ini kami mengangkat bendera putih sebagai tanda kami menyerah kepada keadaan, bukan kami melawan pemerintah dalam memutus mata rantai COVID-19, sama sekali tidak ada kepikiran kami," kata perwakilan forum pekerja kuliner malam Kota Medan, Andi Cristop Simanjuntak, kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi mengatakan pihaknya taat kepada peraturan. Namun selama ini peraturan tidak memihak kepadanya.

Pedagang di Medan dan Deli Serdang kibarkan bendera putih karena terdampak pandemi COVID-19. (Datuk Haris M/detikcom)Pedagang di Medan dan Deli Serdang mengibarkan bendera putih karena terdampak pandemi COVID-19. (Datuk Haris M/detikcom)

"Kami adalah rakyat yang taat pada peraturan, tapi keadaan dan peraturan itu tidak memihak kepada kami, tidak memihak kepada para pedagang kuliner malam. Aturan dikeluarkan bahwa tidak boleh makan di tempat, dikeluarkan peraturan hanya boleh berjualan sampai jam delapan malam, dan hal-hal seperti itu membuat kami sangat sedih, karena kami cari makan hari ini untuk makan hari ini," sebut Andi.

ADVERTISEMENT

"Tapi peraturan membuat kami tidak sanggup membayar uang sekolah, tidak sanggup membayar uang listrik, dan tidak sanggup membayar tagihan-tagihan lain, bahkan kami pun harus berutang ke sana-sini untuk kehidupan kami bisa berjalan," ujar Andi.

Selanjutnya, pedagang tak sanggup lagi:

Andi menyebut, sejak masa new normal tahun lalu, pihaknya telah mencoba bertahan. Namun hari ini mereka mengangkat bendera putih bahwa mereka tidak sanggup lagi. Andi pun meminta pemerintah segera membuat peraturan agar pedagang bisa berjualan lagi.

"Kami sudah mulai mencoba untuk bertahan, tapi hari ini kami mengangkat bendera putih sebagai tanda bahwa kekuatan kami pun itu ada batasnya. Kami tidak meminta apa-apa kepada pemerintah, kami hanya mau diperhatikan, perhatian dari pemerintah bagaimana kami bisa melanjutkan hidup. Kami tidak butuh bantuan kirim beras ke rumah kami atau kirim gula ke rumah kami. Kami cuma ingin tetaplah kami boleh berdagang, tapi bagaimana cara berdagang itu buatlah peraturannya," ucap Andi.

Andi meminta kepada pemerintah agar mendengar keluhannya. Andi pun menyebut selama ini pedagang tidak hanya gulung tikar. Akan tetapi, rumahnya pun ikut tergulung lantaran tidak mampu membayar cicilan.

Pedagang di Medan dan Deli Serdang kibarkan bendera putih karena terdampak pandemi COVID-19. (Datuk Haris M/detikcom)Pedagang di Medan dan Deli Serdang mengibarkan bendera putih karena terdampak pandemi COVID-19. (Datuk Haris M/detikcom)

"Pak, tolong kami. Kami sudah mengangkat bendera putih, kami sudah menyerah. Mohon didengarkan Bapak-bapak pembuat kebijakan. Bukan hanya gulung tikar, sak rumah-rumah pun tergulung karena nggak sanggup bayar cicilan rumah. Hampir semua kami di sini hampir gulung tikar, tapi kami tetap mencoba untuk bertahan. Kepada siapa kami mengadu kalau bukan kepada pemerintah," sebut Andi.

Andi menuturkan, yang jelas, saat ini yang mengangkat bendera putih dari forum pekerja kuliner malam adalah para pedagang Megapark, Pasar Rakyat Marelan, pedagang Metrolink, Pajak Kedan, dan itu akan diikuti oleh kawan-kawan yang lain karena keadaan ini.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads