.webp)
Elite PDIP Hendrawan Supratikno menanggapi poster yang berisi seruan demonstrasi bertajuk 'Jokowi End Game'. Menurutnya, seruan itu hanyalah cari sensasi di tengah kegentingan Indonesia menghadapi Corona.
"Menurut saya, lebih untuk cari sensasi saja, ingin mencuri perhatian publik di tengah suasana hening akibat program pengetatan protokol menghadapi COVID," ujar Hendrawan kepada detikcom, Jumat (23/7/2021).
Hendrawan menegaskan dasar gerakan demo 'Jokowi End Game' tidak jelas. Apakah meminta lockdown atau pelonggaran PPKM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak jelas," kata Hendrawan.
"Yang jelas hanya ketidaksabaran untuk mengikuti kalendar kontestasi demokrasi, sehingga rotasi kepresidenan lima tahunan mau didelegitimasi dengan menggaungkan wacana 'end-game'. Saya menilai ini jualan ide yang tidak simpatik," tegas Hendrawan.
 Hendrawan Supratikno (Foto: dok. ist) |
Menurut Hendrawan, polisi harus tegas tapi persuasif dalam menindak para pendemo. "Mereka (pendemo) ingin menunjukkan bahwa program PPKM gagal, buktinya mereka bisa kumpul-berkerumun untuk berdemo. Kita tahu arah permainan para pecundang demokrasi ini," tegas Hendrawan.
Seperti diketahui, poster seruan aksi bertajuk 'Jokowi End Game' sebelumnya beredar di media sosial. Aksi massa tersebut rencananya dilakukan pada 24 Juli dengan melakukan long march dari Glodok ke Istana Negara.
Berbagai pihak mengkritik keras ajakan aksi tersebut, salah satunya PPP. PPP menganggap seruan aksi 'Jokowi End Game' untuk turun ke jalan sebagai provokasi tak bertanggung jawab.
"PPP menilai mereka yang mengajak masyarakat untuk demo turun ke jalan di masa pandemi COVID-19 adalah kelompok tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat itu sendiri. Mereka memprovokasi atas nama rakyat, tetapi ajakannya membahayakan kesehatan rakyat itu sendiri," kata Waketum PPP Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (23/7).
Lihat Video: Ada Ajakan Aksi 'Jokowi End Game', Ini Imbauan Mahfud Md
