Polisi membongkar praktik pemalsuan hasil swab PCR di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Praktik pemalsuan hasil swab PCR itu melibatkan oknum petugas bandara.
"Ada petugas lost and found, ada yang OB (office boy)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Kompol Indra Tarigan saat dihubungi detikcom, Jumat (23/7/2021).
Total ada lima pelaku yang berhasil ditangkap, yakni DI, MR, MD, DDS, dan KA. Dua pelaku, DDS dan KA, adalah calon penumpang yang menggunakan surat swab PCR palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DI dan MR ini yang bertugas sebagai marketing dan broker, mereka mencari calon penumpang yang perlu surat swab PCR," katanya.
Para pelaku menawarkan harga swab PCR palsu ini sebesar Rp 600 ribu. Tersangka MD-lah yang kemudian bertugas mengedit swab PCR dari contoh yang sudah ada.
"Nawarin Rp 600 ribu, diminta KTP, dikirim temennya. Temennya bikin dia edit, dikirim lalu print," ujar Indra.
8 Penumpang Lolos Pemeriksaan
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur mengungkapkan selama sepekan terakhir pelaku telah membuat 11 surat hasil keterangan swab palsu. Mayoritas surat swab palsu itu mampu mengelabui pemeriksaan petugas di bandara.
"Sudah mengeluarkan 11 surat keterangan palsu dan tiga di antaranya ditolak. Delapan berhasil digunakan untuk penumpang gunakan perjalanan pesawat terbang," ungkap Erwin dalam konferensi pers di Polres Jaktim.
Dari 11 penumpang yang menggunakan swab PCR palsu, 3 di antaranya ditolak. Sedangkan 8 lainnya lolos terbang.
"Sudah mengeluarkan 11 surat keterangan palsu dan tiga di antaranya ditolak. Delapan berhasil digunakan untuk penumpang gunakan perjalanan pesawat terbang," ungkap Erwin.
Polisi menduga masih ada sindikat pelaku pembuatan swab palsu lain yang beraksi di Bandara Halim Perdanakusuma. Dugaan sindikat itu kini tengah didalami petugas.
"Para tersangka ini tengah didalami terkait adakah kaitannya dengan jaringan pemalsu PCR secara luas," pungkas Erwin.
Lihat juga video 'Berani Beli Kartu Vaksin dan Swab Palsu? Siap-siap Diciduk!':